Bahaya Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Untuk Usia di Bawah 20 Tahun 

Ilustrasi KB Spiral
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Alat kontrasepsi hormonal adalah jenis kontrasepsi yang bekerja dengan cara mempengaruhi level hormon alami dalam tubuh, seperti estrogen dan progesteron, sehingga ovulasi tak terjadi. 

Terpopuler: Kontrasepsi untuk Remaja Solusi atau Bom Waktu, Penyebab Doa Sulit Terkabul

Penggunaan kontrasepsi hormonal ini juga membuat pergerakan sperma ke serviks terhambat, sehingga tak bisa membuahi sel telur

Alat kontrasepsi hormonal ini sering digunakan oleh para wanita yang sudah aktif secara seksual di usia produktif. Tapi bagaimana jika alat kontrasepsi ini digunakan untuk mereka yang masih berusia di bawah 20 tahun? 

Kontrasepsi untuk Remaja: Solusi atau Bom Waktu? KPAI Beri Jawaban

Belakangan, kehidupan seks bebas marak di kalangan remaja. Sebagian dari mereka memilih menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Namun tahukah kamu, penggunaan kontrasepsi bisa membahayakan jika tak sesuai dengan usia.

Ilustrasi Alat Kontrasepsi

Photo :
  • Dokumentasi HonestDocs
DPR Minta Pemerintah Cabut Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar

Lewat acara Konferensi Pers Virtual – Durex BKKBN IBI Klikdokter dan KlikKB “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern Untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi” yang digelar Senin, 14 Februari 2022, Kepala BKKBN RI, DR.dr Hasto Wardoyo SpOG(K) mengungkap bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal salah satunya seperti IUD sangat tak disarankan untuk usia remaja di bawah 20 tahun. 

dr Hasto menjelaskan, alasannya sangat banyak. "Karena belum cukup usia, pakai KB hormon tidak disarankan. KB Hormon itu ganggu remodeling tulang, karena KB umur 16-15 tahun bisa mempengarui pertumbuhan tulang," kata dr Hasto.

Meski alat kontrasepsi sejatinya digunakan oleh pasangan suami istri yang sah telah menikah, namun tak dipungkiri para remaja kini pun dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang aman sesuai dengan usia. 

"Yang paling cocok ya kondom, karena efek sampingnya ringan tetapi asal penggunaaanya baik Insya Allah tidak gagal," kata dr Hasto.

Kondom.

Photo :
  • Pixabay/kerryank

Dr Hasto pun mengatakan, penggunaan alat kontrasepsi memang bisa jadi pilihan, tapi dia menyarankan agar para remaja di bawah usia 20 tahun akan lebih baik tidak melakukan hubungan seks bebas dan menghindari kehamilan.

"Ini jadi suatu pilihan, jangan hamil dulu lah kalau usianya belum cukup. Tapi kondom bisa jadi piliah yang tepat untuk usia di bawah 20 tahun." 

dr Hasto menjelaskan penggunaan kondom selain mencegah infeksi, juga mencegah penyakit menular seksual yang bisa menimbulkan komplikasi radang panggul yang ke depannya bisa sebabkan sulit hamil, HIV AIDS. Bahkan jika mengalami kehamilan yang tanpa penggunaan kontrasepsi di bawah usia 20 tahun, bisa menimbulkan infeksi pada bayi jika ibu mengalami penyakit menular seksual.

Ilustrasi HIV/AIDS.

Photo :
  • Freepik

Apakah ada risiko penggunaan kontrasepsi hormonal seperti IUD pada ibu muda di bawah usia 20?
"Orang pakai IUD kalau dia belum punya anak usia di bawah 20 itu harus betul-betul jangan sampai infeksi, keputihan gatal, jangan sampai. Kalau belum punya anak infeksi masa depannya repot, kemudian jadi sulit hamil."

Hasto pun mengatakan, sangat berhati-hati untuk mereka remaja di usia 20 yang ingin menggunakan IUD. "Kita pesan betul-betul kalau ada ada infeksi harus segera kontrol biar mereka percaya diri untuk KB dan terencana. Dan saya ikut promosi kondom bagi mereka yang belum pingin punya anak. Kondom menambah durasi ereksilebih tahan lama, sehingga kondom membantu untuk tidak mudah penetrasi," katanya.

Ilustrasi alat kontrasepsi.

Sudah Pasang KB Masih Kebobolan? Dokter Ungkap Penyebabnya

Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam perencanaan kehamilan adalah dengan menggunakan KB. KB atau alat kontrasepsi saat ini sudah beragam jenisnya.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024