Inggris Laporkan Kasus Deltacron, Bagaimana Tingkat Keparahannya
- Pixabay/Tumisu
VIVA – Deltacron merupakan kombinasi dari COVID-19 varian Delta dan Omicron. Disebut Deltacron karena terdiri dari genetik mirip Omicron di dalam genom Delta.
Deltacron diperkirakan telah menginfeksi pasien di Inggris yang menderita varian Delta dan Omicron secara bersamaan. Tapi tidak jelas apakah itu berasal dari luar atau dari Inggris.
Pejabat Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pun masih belum mengetahui secara pasti mengenai tingkat keparahannya atau akan berdampak pada kinerja vaksin atau tidak.
Sebuah sumber di UKHSA mengatakan, Deltacron tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah kasusnya rendah. Varian baru tersebut terungkap dalam laporan pengawasan varian mingguan UKHSA.
Dilansir Times of India, Kamis 17 Februari 2022, Deltacron menjadi perhatian selama beberapa hari terakhir, setelah media internasional merilis laporan orang yang terinfeksi varian tersebut di Inggris.
Pada Januari 2022, ketika kasus pertama Deltacron dilaporkan dari Siprus, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, itu adalah kontaminasi laboratorium. Banyak ahli juga mengatakan, Deltacron mungkin akibat kontaminasi sekuensing artefak genom.
Lalu, apa saja gejalanya?
Sejauh ini belum ditemukan gejala dari varian ini. Sebelum kasus yang dilaporkan di Inggris, 25 kasus ditemukan di Siprus, di mana 11 orang yang terinfeksi Deltacron sebelumnya dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dan sisanya adalah populasi umum.
Mengenai tingkat keparahan Deltacron, Ahli penyakit menular University of East Anglia, Profesor Paul Hunter, mengatakan bahwa varian ini tidak menimbulkan terlalu banyak ancaman.
"Itu tidak membuatku takut. Alasannya adalah karena saat ini, baik Delta dan sebagian besar Omicron jatuh dengan cepat dan Delta hampir punah di negara ini. Deltacron akan berbagi antigen dari Delta dan Omicron dan kami sudah memiliki tingkat kekebalan yang tinggi terhadapnya," kata dia.
"Jadi secara teori seharusnya tidak menimbulkan terlalu banyak ancaman. Tapi tidak ada yang bisa memprediksi semuanya dengan pasti, tapi saat ini saya tidak terlalu khawatir," tuturnya.
Hingga saat ini belum ada informasi resmi yang mengonfirmasi perihal sifat, tingkat penularan, faktor risiko dan tingkat keparahan dari varian Deltacron. Sampai saat ini, Omicron masih memiliki tingkat penularan yang tinggi di antara semua varian COVID-19 lainnya.
Pada Januari 2022, WHO mengatakan, Deltacron merupakan kesalahan laboratorium. Hingga saat ini, masih belum ada update dari badan kesehatan dunia itu mengenai varian Deltacron ini.
Â