Penjelasan Kemenkes Soal Angka Positif COVID-19 Mendadak Naik

COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Kasus harian COVID-19 di Indonesia sempat mengalami fluktuatif dalam beberapa hari belakangan ini. Pada Sabtu tercatat kasus terkonfirmasi sebanyak 55.209 kasus. Pada hari Minggu tercatat mengalami penurunan menjadi 44.526 kasus.

IHSG Diproyeksi Terkoreksi, Phintraco Sekuritas Jagokan Saham MYOR hingga BUKA 

Pada senin kasus harian positif COVID-19 juga mengalami penurunan menjadi 36.501 kasus. Namun pada Selasa 15 Februari 2022 kemarin, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan mencapai 57.049.

Angka tersebut melebihi puncak varian delta pada pertengahan tahun 2021 lalu yang mencapai 56 ribu. Data kasus konfirmasi positif tersebut juga sempat disorot oleh epidemiologi. Lantas bagaimana penjelasan Kementerian Kesehatan terkait hal tersebut?

100 Orang dirawat di RSCM Lantaran Judi Online, Menkes Minta Masyarakat Lakukan Ini

Ilustrasi vaksin COVID-19

Photo :
  • Pixabay/Elchinator

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan data kasus harian di hari Sabtu, Minggu, dan Senin pihaknya memang melihat adanya pola yang agak meragukan.

Kemenkes dorong Produksi Obat dalam Negeri agar Tak Bergantung Produk Impor

"Karena memang pada tiga harian kemarin terjadi penurunan kasus sebelumnya dilaporkan 55 ribu dilaporkan turun menjadi 40 ribu, dan sempat turun 35 ribu. Tapi kemarin dilaporkan 57 ribu jadi betul sekali ada data yang baru dimasukkan di hari Selasa kemarin karena ada data di Sabtu Minggu yang belum diupload karena satu dan lain hal, beberapa laboratorium tidak langsung mengupload hari tersebut," kata Nadia dalam virtual conference laporan Mingguan Kemenkes, Rabu 16 Februari 2022.

Selain itu, diungkap Nadia adanya keterlambatan entri data di Sabtu dan Minggu kemarin yang membuat terjadinya data kasus harian di Selasa menjadi meningkat.

Ilustrasi obat COVID-19.

Photo :
  • Health Europa

"Bisa dilihat juga dari layanan telemedicine beberapa kasus belum mendapatkan terdaftar di layanan telemedicine. Jadi kalau dikatakan kekacauan data jomplang ini karena memang ada keterlambatan enti di hari Sabtu dan Minggu," ungkap Nadia Tarmizi.

Salah satu gerai Starbucks di Tangerang.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Perusahaan yang menghadapi boikot umumnya memiliki waralaba di berbagai negara. Akibatnya, pendapatan secara global kompak mengalami penurunan signifikan. 

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024