Jakarta, Bali, Jabar dan Banten Sudah Masuk Puncak Omicron
- Pixabay/Tumisu
VIVA – Kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan pada Selasa, 15 Februari 2022. Dari data tercatat, ada 57.049 kasus positif COVID-19 di Indonesia, angka ini melebihi dari puncak Delta pada pertengahan 2021 lalu yang tercatat 56 ribu kasus.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkap, saat ini sebesar 98 persen kasus COVID-19 di Indonesia didominasi oleh varian Omicron. Dia juga mengungkapkan bahwa seluruh provinsi di Indonesia mengalami kenaikan insiden kasus.
Misalnya Jakarta, Bali, Banten saat ini memasuki level 4, di mana sudah ada lebih dari 150 ribu kasus per 100 ribu per penduduk per minggu.
"Kasus baru sudah melebihi dari periode pada saat Delta. kemungkinan akan masih terbuka semua wilayah mengalami peningkatan kasus di beberapa hari ke depan ini bergantung pada upaya kita menekan tingkat penularan dengan menerapkan prokes, isoman dan peningkatan pelacakan dan vaksinasi," kata dia dalam virtual conference laporan mingguan, Rabu 16 Februari 2022.
Lebih lanjut, kasus dan perawatan di beberapa provinsi sudah berada di puncak dan sedang mendekati puncak. Provinsi DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat dan Banten sudah melebihi kasus Delta, sedangkan provinsi seperti di Jawa Timur sedang menuju puncak kasus.
"DKI Jakarta saat Delta 14 ribu, kemarin mencapai 15.825 tetapi sudah terjadi penurunan dua hari terakhir, kita monitoring apa betul ada penurunan atau karena testing yang turun di DKI. Bali dari 1.900, 2.500 adalah kasus masa Omicron," kata dia.
Sedangkan untuk Bali, saat puncak Delta tercatat sebanyak 2.200, sedangkan pada Omicron tercatat 1.910. Kemudian untuk perawatan di rumah sakit, saat kasus Delta di DKI Jakarta tercatat ada 18.824 kasus, saat ini puncaknya 10 ribu dan mulai terjadi penurunan. Memang terjadi peningkatan perawatan di rumah sakit tetapi untuk varian Omicron tidak melebihi varian Delta.
Nadia menjelaskan, saat ini kasus konfirmasi positif didominasi di wilayah Jawa dan Bali jika dilihat dari pola kasus gambaran Delta tahun lalu. Namun, akan terjadi pergeseran dari Jawa Bali ke luar Jawa Bali.
"Pola ini gambaran pada saat kita hadapi varian Delta. sehingga kita bisa liat pergeseran awalnya di kontribusi Jawa Bali kemudian peningkatan di luar Jawa Bali setelah 3 atau 4 minggu di Jawa. Masyarakat tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan ini pembelajaran gelombang Delta di Juli lalu. Harap masyarakat tetap waspada, meski terjadi penurunan di wilayahnya," kata dia.