Awas, Minuman Ini Tingkatkan Risiko Stroke Hingga 5 Kali Lipat
- vstory
VIVA – Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Namun, para ahli mengatakan kondisi ini sebenarnya bisa dicegah.
Sementara faktor risiko stroke sudah diketahui secara luas, namun pemicu atau penyebabnya malah jarang dibahas. Satu minuman yang bisa memicu detak jantung tidak teratur juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke hingga lima kali lipat. Minuman apa yang dimaksud?
Minuman energi mengandung kafein bertopeng, dalam bentuk zat seperti guarana, yang memiliki dua kali jumlah kafein yang ditemukan dalam biji kopi. Meskipun konsumsi kafein umumnya dianggap aman, namun efek samping tetap dapat terjadi setelah mengonsumsi stimulan dosis tinggi.
Ahli reumatologi Rula Hajj-Ali, MD, mengatakan kepada Klinik Cleveland bahwa minuman energi mengandung kafein dalam dosis tinggi dan terkandung stimulan lainnya.
"Kami menemukan bahwa beberapa orang yang menggunakannya datang ke rumah sakit dengan stroke dan pendarahan otak yang parah. Mereka biasanya muda, orang sehat berusia 30an dan 40an," kata dia, dikutip dari laman Express, Selasa 15 Februari 2022.
Klinik Cleveland menjelaskan, ketika stroke terjadi setelah asupan minuman energi, itu adalah akibat dari sindrom vasokonstriksi serebral pembalikan (RCVS). Hal ini menyebabkan kejang mendadak pada pembuluh darah otak, yang dapat membatasi suplai darah ke organ atau menyebabkan perdarahan.
Gejala RCVS yang paling penting untuk dikenali antara lain sakit kepala thunderclap parah, yang meningkat dengan cepat hanya dalam waktu beberapa menit. Alasan mengapa minuman energi bisa memicu RCVS masih belum jelas, tetapi diyakini asupan kafein berlebih merupakan akar masalahnya.
Konsumsi kafein berlebihan secara dramatis dapat meningkatkan jumlah kalsium yang dilepaskan di dalam sel hati. Asupan kafein berlebih juga secara signifikan dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur.
Menurut Journal of Geriatric Cardiology, fibrilasi atrium dikaitkan dengan risiko lima kali lipat stroke iskemik, kekambuhan stroke, dan kematian.
"Terapi antikoagulan dapat mengurangi risiko stroke berulang sekitar 60 persen dan lebih manjur daripada agen antiplatelet," tuturnya.
Kejadian jantung yang merugikan lazim terjadi setelah konsumsi minuman berenergi. Satu badan penelitian menunjukkan, konsumsi berlebihan minuman berenergi dapat memicu serangan jantung pada orang sehat.
Hal ini dikonfirmasi oleh penulis makalah tahun 2017 yang diterbitkan di Anatolian Journal of Cardiology. Studi ini mencatat, prevalensi serangan jantung yang tidak dapat dijelaskan setelah mengonsumsi minuman berenergi.
Bahkan, laporan di HullLive 2021 merinci kasus seorang pria berusia 53 tahun yang mengalami serangan jantung setelah minum 12 kaleng minuman energi setiap hari selama setahun.