Tak Cuma Obat, Pejuang Kanker Juga Butuh Dukungan Psikososial
- Freepik
VIVA – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui layanan One Onco mengadakan webinar dengan tema Dukungan Ekosistem & Psikososial bagi Stakeholder Kanker di Era Pandemi COVID-19 pada Sabtu, 12 Februari 2022. Webinar ini menjelaskan sejumlah faktor pendukung perawatan para pejuang kanker, terlebih di tengah kondisi pandemi.
Marketing Deputy Director One Onco Kalbe Farma, dr. Selvinna, M.Biomed mengatakan, penyakit kanker membutuhkan perawatan medis dengan berbagai proses. Pengobatannya panjang, karena membutuhkan ketahanan yang luar biasa.
“Ketakutan pasien kanker itu tentang operasi dan kemoterapi. Sehingga tidak heran, iklan-iklan obat di luar sana menyebutkan pengobatan kanker dengan tuntas tanpa operasi dan kemoterapi,” ujar dr. Selvinna dalam webinar yang diadakan One Onco Kalbe Farma berkolaborasi dengan Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC).
Padahal, sudah ada bukti bahwa obat-obatan yang tidak berdasarkan penelitian dokter itu tidak tepat. Banyak juga yang kalau dihitung-hitung biayanya justru lebih mahal dibandingkan dengan perawatan medis.
Di sisi lain, kondisi pandemi COVID-19 saat ini kasusnya melonjak akibat varian Omicron. Prof. Dr. dr. Soehartati Argakosoema Gondhowiardjo, Sp.Rad. (K), Onk.Rad. menekankan pentingnya proteksi yang lebih kuat.
“Hati-hati menjaga diri, jangan lupa vaksin, makan yang baik, menyadari apa saja yang bisa menularkan,” papar Prof Tati.
Prof Tati juga mengingatkan, bila angka kasus COVID-19 sedang tinggi, sebaiknya tidak datang ke rumah sakit. Manfaatkanlah layanan telemedisin yang kini sudah makin mudah.
Bagaimana pun melakukan konsultasi dokter merupakan salah satu rutinitas wajib bagi pejuang kanker. Salah satu layanan telemedisin yang bisa diakses oneonco.co.id.
“Oneonco.co.id ini adalah ekosistem digital supaya kita bisa mengatasi cancer gap-nya. Harapan kami, dengan platform ini kita bisa membantu para penyintas, pendamping, pemerintah, untuk close the cancer care gap,” tutur dr. Selvinna.
Sementara itu, tidak hanya faktor medis yang perlu diperhatikan para pejuang kanker. Melainkan, juga faktor psikososial yang merupakan satu kata kunci dalam penanganan kanker. Bahkan, di Amerika serikat, lebih dari 60 persen pasien kanker mengalami gangguan kejiwaan akibat pandemi COVID-19.
“Oleh sebab itu, dukungan psikososial sangat membantu meredakan gejala psikologis bagi para pasien maupun penyintas kanker. Di tengah pandemi ini, mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada penyintas maupun pasien kanker,” kata dra. Yohana Domikus, M.Si., Psikolog.
"Dan ini harus ditekankan dalam diri para pejuang kanker. Kalau memang jalan hidup yang harus dijalani kita itu seperti ini, maka menyalahkan diri sendiri dan orang lain itu tidak baik," pungkasnya.