Posisi Tidur Ini Bisa Kurangi Nyeri GERD
- Pexels/Andrea Piacquadio
VIVA – Gastro Esophageal Reflux Disease atau GERD adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu, yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan.
Penyakit ini ditandai dengan sensasi nyeri dan juga rasa terbakar (heartburn) pada dada dan mulut terasa pahit. Jika sudah kambuh, nyeri GERD tentu akan terasa menyakitkan bagi penderitanya.
Nah, jika penyakit ini menyerang pada malam hari, ternyata ada posisi tidur yang dapat membantu mengurangi rasa nyerinya. Posisi seperti apa yang dimaksud?
Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, mengatakan, posisi tidur menjadi hal yang penting bagi pasien GERD.
"Posisi tidur itu menjadi hal yang penting, karena kita bicara tentang gaya gravitasi. Kalau posisinya dinaikkan sedikit, dengan gaya gravitasi ini cenderung ke bawah. Jadi baiknya dikasih bantal 2," ujarnya saat Virtual Media Briefing, Kamis 10 Februari 2022.
Lebih lanjut Prof. Ari mengungkap, biasanya asam lambung akan meningkat pada jam 1-2 tengah malam.
"Karena memang hormonalnya demikian. Jadi sering pasien terbangun malam hari, karena memang di situ meningkatnya," ungkapnya.
Jika nyeri yang dirasakan sudah berlebihan bahkan sampai membangunkan tidur, hal itu berarti sudah memengaruhi kualitas hidup pasien tersebut.
"Oleh karena itu penting dijaga posisi tidurnya. Jadi saya selalu menyarankan 'udah bu bantal tinggi', 'oh iya dok saya udah duduk ini tidurnya karena lurus sedikit langsung nyesek'. Pasien biasanya bilang begitu," kata Prof. Ari Fahrial Syam.