Logo BBC

Apa Itu Anxiety, Apa Saja Gejalanya, dan Apa Bedanya dengan Depresi?

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Beberapa orang menghadapi masalah atau hambatan dalam mencari perawatan khusus dan dapat mencari jalan keluar dari situasi dengan membicarakannya dengan keluarga atau teman, misalnya.

Anxiety ini juga bisa sangat sulit bagi anak-anak dan remaja, kelompok yang sangat terpengaruh oleh masalah kesehatan mental dan yang merasa sulit untuk mengekspos gejala-gejala ini dan mencari bantuan, terutama sekarang selama pandemi.

Sebuah studi yang dipimpin oleh profesor dan psikiater Guilherme Polanczyk, dari University of São Paulo (USP), dengan sekitar 6.000 orang muda berusia 5 hingga 17 tahun, menunjukkan pada Oktober 2021 bahwa 36?ri mereka memiliki gejala kecemasan dan depresi pada tingkat yang memerlukan evaluasi klinis.

Sebagian dari ini terkait dengan kekhawatiran soal Covid-19 dan pembatasan pergerakan orang yang diadopsi oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona, seperti penutupan sekolah.

Ilustrasi
Getty Images
Kecemasan juga dapat memengaruhi anak-anak dan remaja.

Apa perawatan utama untuk gangguan kecemasan?

Sebelum merawat pasien dengan gangguan kecemasan, diperlukan identifikasi mengenai intensitas serta tingkat keparahan kondisi kesehatan spesifik mereka.

Bentuk utama perawatan adalah terapi (dengan psikolog, psikoterapis atau psikoanalis), serta psikiatri dan farmakotherapeutic (dengan psikiatri dan psikoterapi).

Tetapi setiap kasus berbeda, dan perawatan terbaik harus ditentukan oleh tenaga profesional kesehatan yang menemani pasien.

"Pada gangguan kecemasan yang lebih ringan, perawatan dengan psikoterapi saja dapat direkomendasikan," kata Silva, dari Asosiasi Psikiatri Brasil.

"Untuk kondisi sedang atau berat, psikoterapi perlu digabung dengan obat-obatan; ini adalah bentuk perawatan paling efektif, dengan respons dan kualitas hidup yang lebih baik," imbuhnya.

Psikolog Juliana Vieira Almeida Silva, penulis buku Anxiety, Medo and Worries: Manual da Mente Tranquila, menyebut terapi kognitif-perilaku (cognitive-behavioral therapy, CBT) sebagai salah satu intervensi yang utama dan paling efektif. Terapi itu mengajarkan pasien - melalui percakapan antara pasien dan terapis - untuk mengidentifikasi dan mengatasi pikiran, keyakinan, dan perasaan yang negatif, serta memutus siklus yang mengelilingi mereka.

Menurut pendekatan ini, jelas Almeida Silva, "gangguan psikologis muncul dari distorsi pada cara mempersepsi fakta-fakta kehidupan sehari-hari, dan ini memengaruhi perilaku dan seringkali berdampak pada kehidupan orang tersebut."

Selain perawatan tradisional yang disebutkan di atas, ada berbagai cara lainnya yang dapat membantu mengatasi kecemasan, seperti teknik-teknik meditasi, kesadaran, dan pernapasan; serta psikoedukasi (mengetahui kondisi Anda dan membicarakannya dengan anggota keluarga, berpikir dan berbicara tentang hal yang membuat Anda cemas, dan membuat pasien merasa lebih aktif dalam pemulihan mereka).

Latihan fisik (misalnya jalan kaki), perubahan pola makan, menuliskan pikiran dan perasaan di jurnal, dan mengidentifikasi kegiatan yang menyenangkan (mendengarkan musik, misalnya) juga dapat membantu.

Kelompok pendukung, baik virtual atau tatap muka, juga bisa cara yang bagus bagi sebagian orang untuk bertukar pengalaman dan membicarakan berbagai pilihan dalam menangani masalah, serta memahami bahwa mereka tidak menghadapi semua ini sendirian.

Ilustrasi kecemasan
Getty Images
Ada berbagai pemicu perilaku cemas.