Anak Terinfeksi Omicron, IDAI Beberkan Dampaknya

Anak dan COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Sama seperti dewasa, jumlah kasus anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 juga mengalami peningkatan pesat. Di mana sebagian besar kasusnya, juga didominasi oleh varian Omicron

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, jumlah anak yang terinfeksi COVID-19 mencapai 7990 per 7 Februari 2022. Angka ini bahkan naik pesat 300 persen dari data per 31 Januari, yang mencatat angka 2775 anak positif COVID-19. 

Oleh karena itu, orangtua perlu waspada jika anak sudah menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada infeksi COVID-19, terlebih Omicron. Lalu, adakah gejala khas yang ditunjukkan anak jika terinfeksi COVID-19 varian Omicron? 

Haru! Paula Verhoeven Izin Pamit Sementara ke Anak

Ketua Umum IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menyampaikan, sebagian besar gejala anak saat terkena Omicron berada pada saluran pernapasan atas. 

"Batuk-pilek, anget, nyeri tenggorokan, kaya flu biasa. Sangat sedikit yang kemudian ke paru-paru bawah," ungkapnya saat konferensi pers yang digelar virtual baru-baru ini.

Dijalankan Januari 2025, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Rp 15.000 per Anak

Ilustrasi sampel pasien varian Omicron

Photo :
  • Times of India

Piprim menegaskan, jika mendapati anak dengan gejala-gejala di atas, orangtua patut hati-hati dan waspada. Karena kemungkinan, anak sudah tertular Omicron. 

"Pada anak juga banyak yang OTG (orang tanpa gejala). Oleh karena itu, pentingnya vaksinasi pada anak adalah untuk memutus mata rantai ini. Jadi karena OTG yang gak ada gejala apa-apa, tiba-tiba dia nular-nularin," paparnya. 

Lalu, dampak apa saja yang ditimbulkan jika anak sudah terlanjur tertular Omicron? 

"Dampak Omicron pada anak sebagian besar ringan, namun ini tidak boleh melenakan kita. Karena saya sendiri pernah menemukan pasien dengan kontraktilitas jantung yang sangat menular pasca terkena COVID-19. Ini yang disebut dengan MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children)," tuturnya. 

"Juga beberapa laporan pasien yang menjadi menderita diabetes pasca terkena COVID-19 ini. Memang tidak banyak, tetap tetep aja kita waspada dan yang paling penting adalah mencegah supaya anak tidak tertular Omicron ini," tutup dr. Piprim Basarah Yanuarso.

Orang Tua Harus Waspada! Penyakit Pneumonia Jadi Penyebab Terbesar Kematian Pada

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus pneumonia pada orang dewasa dilaporkan mengalami peningkatan signifikan. Pneumonia sering kali diawali dengan gejala ringan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024