Pemerintah Ubah PTM 100 Persen Jadi 50, IDAI: Ya Lumayan Lah
- VIVA/ Muhammad AR
VIVA – Banyaknya siswa dan staf sekolah yang terpapar COVID-19 usai diberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di beberapa wilayah, membuat pemerintah mengubah kebijakan.
PTM yang semula diberlakukan 100 persen, kini diubah menjadi 50 persen dan ada opsi daring yang bisa dipilih orangtua. Mengenai langkah yang diambil pemerintah ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut memberikan tanggapannya.
Ketua Umum IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), turut mengapresiasi langkah yang diambil oleh pemerintah.
"Kami dari IDAI memberikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah memutuskan mengubah PTM 100 persen menjadi 50 persen," ujarnya saat Konferensi Pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4, secara virtual, Rabu 9 Februari 2022.
Kendati usul yang diajukan oleh IDAI belum 100 persen dikabulkan, namun Piprim cukup merasa puas dengan kebijakan ini.
"Ya, lumayanlah walaupun usul kami adalah PJJ (pembelajaran jarak jauh) dulu. Tapi udah lumayan 50 persen dan ada opsi untuk orangtua bisa memilih daring dalam rangka merespons lonjakan kasus COVID-19 ini," tuturnya.
Menurut Piprim, sejak awal IDAI memang tidak merekomendasikan kebijakan PTM 100 persen, terlebih di saat angka kasus COVID-19 sedang tinggi.
"Untuk PTM ini kan dari awal kami dari IDAI tidak merekomendasikan ketika positivity rate-nya sudah di atas 8 persen. Dan memang terbukti ketika sudah meningkat sekali positivity rate-nya dan PTM-nya diberhentikan," ungkapnya.
Kendati demikian, Piprim tetap mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah di bidang pendidikan ini, demi menekan kasus COVID-19, terutama varian Omicron yang kini tengah mengalami lonjakan pesat.
"Omicron ini kan sangat menular. Jadi ketika ada satu saja yang sakit, kemudian menular ke semua, itu bisa ke mana-mana virusnya. Sehingga kami memuji langkah pemerintah untuk menunda PTM 100 persen ini dan ada opsi pilihan daring," papar dr. Piprim Basarah.