Siapkah RI Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19?

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/pikisuperstar

VIVA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih terkendali dengan memperkuat fasilitas layanan kesehatan. Ini bertujuan agar lebih optimal menghadapi kenaikan kasus yang diperkirakan akan terus terjadi 2-3 minggu ke depan. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Hingga Rabu, 9 Februari 2022 pukul 16.30 WIB, total pasien dirawat di rumah sakit nasional mencapai 26,3 persen. Sampai sejauh ini, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit masih terkendali, dibanding kenaikan kasus harian yang naik menjadi 46.843 hari ini. 

“Saat ini kesiapan layanan kesehatan nasional masih terkendali jika dibandingkan dengan kasus konfirmasi harian. Ini membuktikan sejauh ini strategi kita masih bisa berjalan efektif dan efisien dalam penanganan pasien," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., dalam keterangan persnya, Rabu, 9 Februari 2022.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Fasilitas layanan kesehatan menjadi krusial di masa kenaikan kasus, demi meminimalisir risiko terberat yang dihadapi pasien COVID-19, utamanya yang menderita gejala sedang, berat, kritis, dan pasien dengan komorbid serta belum divaksinasi.

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

Photo :
  • pexels/Edward Jenner
Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

"Kami terus mengimbau agar masyarakat yang dirawat di rumah sakit hanya untuk pasien bergejala sedang hingga berat atau kritis, maupun yang memiliki komorbid dan belum divaksinasi,” ujar dokter Nadia lagi.

Proses pemeriksaan spesimen terus ditingkatkan sebagai salah satu langkah pencegahan dengan jumlah spesimen yang diperiksa kemarin 8 Februari 2022 mencapai 454.919, jauh meningkat dibandingkan jumlah spesimen yang diperiksa pada Senin, 7 Februari yang mencapai 285.789. 

Di hari yang sama, Selasa, 8 Februari 2022, DKI Jakarta mencatat penurunan kasus konfirmasi menjadi 11.808 dibandingkan jumlah konfirmasi sebelumnya yang pernah melewati puncak Delta 15.825 pada 6 Februari 2022.

Untuk mengendalikan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia, Kemenkes telah memperkuat beberapa layanan kesehatan penting. Berikut beberapa langkah persiapan pemerintah:

Tingkatkan 3T dan persiapan nakes

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

Pertama meningkatkan aktivitas testing dan tracing untuk mencegah infeksi virus COVID-19 lebih luas. Kemudian menyiapkan penginapan tenaga kesehatan bekerjasama dengan Kemenparekraf untuk menyediakan asrama hotel terpusat bagi tenaga kesehatan.

“Tenaga kesehatan kita perlu mendapatkan perlindungan dari terinfeksi COVID-19. Kita harus menata alur mobilisasi yang terpusat bagi tenaga kesehatan kita agar meminimalisir risiko terinfeksi dan sakit, serta melindungi keluarga mereka dari paparan yang tinggi dari virus,” tambah dr. Nadia.

Stok obat dan oksigen

Ilustrasi virus corona.

Photo :
  • Freepik/pikisuperstar

Hal lain untuk mendukung optimalnya sistem pelayanan kesehatan nasional adalah memenuhi kebutuhan obat-obatan, oksigen, serta menjamin keamanan dan kesehatan tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar virus.

“Kebutuhan obat di 34 Provinsi sudah mencukupi, Favivirapir, Remdesivir, Tocilizimah 400mg/20ml, multivitamin, IVIg 5 persen/50ml total 4.958.599, sedangkan stoknya mencapai 23.663.526. Sementara ketersediaan oksigen di 20 Kabupaten/Kota besar di Jawa-Bali mencukupi rata-rata kebutuhan hingga lebih dari 48 jam,” jelas dr. Nadia lebih lanjut.

Prokes dan vaksinasi

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik

Tentunya dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam masa-masa seperti ini dengan menekan jumlah konfirmasi kasus harian. Masyarakat bisa berpartisipasi dengan cara melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah apabila terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Apabila tidak memungkinkan isoman, isolasi terpusat bisa dilakukan di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah.

“Masyarakat terus kami imbau untuk memperketat protokol kesehatan dan segera melengkapi vaksinasi untuk memperkecil peluang dirawat dengan gejala berat hingga kritis akibat terinfeksi COVID-19. Vaksinasi sudah terbukti efektif memperkecil risiko kesakitan dan kematian akibat COVID-19, karena data yang kami peroleh, sebagian besar pasien berat dan kematian disebabkan pasien belum memperoleh vaksinasi  lengkap,” tutup dr. Nadia.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024