Duh, Asik Ngedrakor Rentan Diintai Penyakit Berbahaya Ini

Ilustrasi pembekuan darah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Menonton serial dan drama memang menjadi salah satu hiburan terkini yang mudah dijangkau di tengah pandemi. Sayangnya, terlalu asik nonton drama korea alias drakor picu tubuh lebih rentan diintai penyakit pembunuh senyap atau silent killer.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Dikutip dari laman The Sun, para ilmuwan telah mengklaim mereka yang menonton TV paling banyak memiliki 35 persen peningkatan risiko kondisi pembunuh senyap. Hal itu dikaitkan dengan Tromboemboli vena (VTE), yaitu ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah, menghalangi aliran darah dan berpotensi menyebabkan kematian.

Ada dua jenis kondisi itu antara lain deep vein thrombosis (DVT), saat gumpalan terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki, dan pulmonary embolism (PE), saat DVT bergerak ke paru-paru. Ini dapat terjadi pada usia berapa pun, meskipun lebih sering terjadi pada usia di atas 60-an, dan merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan secara global.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

Sebuah analisis penelitian baru melihat apakah VTE lebih sering terjadi pada mereka yang asik duduk lama di sofa sembari menonton drama kesukaannya. Para peneliti melihat tiga studi antara 2016 dan 2021, yang melibatkan lebih dari 131.400 orang di AS dan Jepang. Semua peserta ditanya tentang olahraga, usia, BMI, dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan duduk sambil menonton drama setiap hari.

Nonton drakor

Photo :
  • U-Report
Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Temuan ini, berdasarkan hasil peserta hingga 20 tahun, diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology. Mereka yang menonton drama di layar kaca lebih dari empat jam per hari memiliki risiko 35 persen lebih tinggi terkena VTE dibandingkan mereka yang menonton kurang dari 2,5 jam per hari. Ini bahkan hasil nyata ketika para peneliti memperhitungkan faktor risiko VTE lainnya, seperti usia atau seberapa banyak peserta olahraga mengatakan mereka melakukannya.

Mereka yang rentan idap VTE

Pemicu paling umum untuk VTE adalah operasi, kanker, rawat inap, dan imobile. Tetapi telah lama diketahui bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu duduk mungkin memiliki peningkatan risiko pembekuan darah. Oleh karena itu, bukan tindakan menonton TV berjam-jam yang berbahaya, tetapi melakukannya sambil duduk dalam waktu yang lama.

Setiap "satu episode terakhir" menambah satu jam atau lebih waktu yang Anda habiskan tergeletak di sofa. Bukan hanya itu, kerja dengan profesi yang mengharuskan duduk sepanjang hari, seperti sopir atau pekerja kantoran, karena itu cenderung berisiko juga, kata para ahli.

"(Hasil ini juga berlaku) untuk orang-orang yang pekerjaannya memerlukan waktu lama untuk tidak bergerak — pekerjaan yang melibatkan duduk dalam waktu lama," ujar penulis utama studi dari Bristol Medical School (THS), Dr Setor Kunutsor.

Ada kemungkinan juga hubungan antara nonton drakor dan pembekuan darah adalah penanda gaya hidup tidak sehat secara umum. Misalnya, mungkin mereka yang paling banyak menonton cenderung lebih banyak ngemil, yang dapat menyebabkan mereka kelebihan berat badan - faktor risiko lain untuk pembekuan darah. Tetapi penelitian ini tidak memperhitungkan pola makan orang, atau kebiasaan buruk lainnya seperti merokok.

Olahraga mampu mencegah

Bagaimana orang menghabiskan sisa hari mereka di luar menonton juga tidak dipelajari, misalnya jika mereka bekerja sambil duduk di meja atau berlarian di sekitar rumah sakit sepanjang hari. Dr Kunutsor mengatakan melakukan olahraga, misalnya satu jam di gym, mungkin dapat menyeimbangkan waktu yang Anda habiskan untuk duduk.

Olahraga

Photo :
  • Times of India

Studi terbesar semacam ini menemukan bahwa hanya tiga menit olahraga sedang untuk setiap jam aktivitas menetap dapat memangkas risiko kematian dini - lebih dari setengah jam untuk seseorang yang menghabiskan 11 jam per hari untuk duduk.

Ini, kata para peneliti pada tahun 2021, dapat mengimbangi bahaya dari periode tidak aktif yang berkepanjangan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa setengah jam olahraga tidak cukup untuk orang yang duduk lebih dari 11 hingga 12 jam sehari. Sehingga, secara umum, pola hidupnya pun harus diubah dengan tak terlalu banyak duduk dan menonton drakor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya