Sayuran Ini Turunkan Gula Darah 2 Jam Usai Dimakan
- U-Report
VIVA – Kadar gula darah tinggi dapat merusak tubuh. Namun, mengubah pola makan menjadi lebih sehat dapat memberikan perubahan signikan. Menurut penelitian, sayuran tertentu dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis dalam waktu 120 menit setelah dikonsumsi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Saudi Medical Journal, menemukan, mengonsumsi seledri dapat memberikan dampak yang nyata pada kadar gula darah seseorang.Â
Para peneliti menganalisis pengaruh ekstrak daun seledri terhadap kadar glukosa darah pada lansia pra-diabetes.
Pra-diabetes adalah kondisi kesehatan yang serius di mana kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi belum cukup untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.
Penelitian ini dilakukan antara bulan Maret dan November 2014 di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia.
Seledri
- U-Report
Sebuah pretest-posttest kuasi-eksperimental dilakukan dengan kelompok kontrol. Subyek termasuk 16 lansia pra-diabetes yang lebih tua dari 60 (enam laki-laki dan 10 perempuan).
Subyek secara acak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (diobati plasebo) dan kelompok perlakuan (diobati seledri). Perlakuan terdiri dari kapsul ekstrak daun seledri dengan dosis 250 mg, tiga kali sehari (pagi, siang dan malam), 30 menit sebelum makan, selama 12 hari.
"Ada penurunan signifikan dalam kadar glukosa plasma pasca-prandial," kata para peneliti, dilansir dari laman Express, Selasa 8 Februari 2022.
Kadar glukosa darah post-prandial menurun 19,5 persen setelah pengobatan pada kelompok seledri. Postprandial adalah tes darah yang mengukur kadar glukosa (gula) darah setelah makan yang mengandung sejumlah karbohidrat. Tes darah dilakukan dua jam setelah menelan glukosa.
"Seledri efektif dalam mengurangi kadar glukosa darah," kata para peneliti menyimpulkan.
Hindari Langsung Minum Air setelah Olahraga, Ini 3 Efek Buruknya Bagi Tubuh
Pelajari alasan penting menghindari minum air langsung setelah olahraga, termasuk risiko gangguan pencernaan, penyerapan nutrisi terganggu, hingga fluktuasi gula darah.
