Dokter: Omicron Tetap Sebabkan Sesak Napas dan Anosmia
- pexels/Edward Jenner
VIVA – Banyak mitos yang berkembang seputar COVID-19 varian Omicron. Mulai dari gejalanya yang dianggap ringan, disebut sebagai flu biasa, hingga beberapa gejala yang mendominasi dari varian terbaru virus corona ini.
Sebelumnya dikatakan bahwa Omicron tidak menyebabkan sesak napas dan hilangnya indra penciuman atau anosmia seperti pada gejala varian Delta. Namun, kini pernyataan tersebut telah dibantah.
Spesialis penyakit dalam, dr. Robert Shinto, SpPD-KPTI, menegaskan, varian Omicron tidak menyebabkan sesak napas dan anosmia adalah mitos belaka.
"Yang pertama penciuman. Orang pada awal muncul mengatakan bahwa penciumannya tidak terganggu. Tapi, ternyata laporan di kemudian hari menunjukkan bahwa dia dapat mengakibatkan gangguan penciuman atau anosmia. Walaupun derajatnya lebih kecil dibandingkan dengan Delta," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin, 7 Februari 2022.
Demikian juga dengan sesak napas. Menurut dokter Robert, sesak napas juga ditemukan pada pasien COVID-19 varian Omicron.
"Apakah sesak bisa terjadi? Bisa jawabannya. Jadi laporan di luar negeri di Amerika itu masih sekitar 12 persen masuk ICU. Kalau Delta kemaren 18 persen. Jadi, apakah ada? Ada jawabannya. Apakah lebih kecil? Betul lebih ringan," ungkap dia.
Oleh karena itu, Robert menyarankan agar kita lebih seimbang dalam menyikapi Omicron yang tengah berkembang pesat ini.
"Jadi kita harus seimbang, jangan sampai terlalu takut tapi di sisi lain juga jangan sampai lengah. Jadi tetap ada orang yang masuk ICU dan tetap ada orang yang jadi berat (gejalanya) dan meninggal,"pungkas dr. Robert Shinto.