Pesan Menkes Antisipasi Puncak Gelombang Omicron di Akhir Februari
- Youtube/Sekretariat Presiden
VIVA – Kasus COVID-19 kian melonjak sejak ditemukannya varian Omicron di Tanah Air pada akhir tahun 2021 lalu dan kini per 5 Februari 2022 sudah mencapai 33 ribu kasus.
Terlebih, sejumlah wilayah di RI pun tercatat kenaikan kasus yang totalnya kini melampaui puncak gelombang dua lalu atau saat varian Delta mendominasi.
Dari data Kementerian Kesehatan, terlihat dari lima kota besar di pulau Jawa yaitu DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, dam Depok, dua diantaranya sudah melampaui puncak kasus Delta.
Keduanya antara lain Tangerang dengan mencapai 4.000 kasus dan Depok sudah 1.600 kasus ditemukan, di mana total kasus itu sudah melampaui ambang batas puncak kasus gelombang dua di tahun 2021 kemarin.
Sementara, tiga wilayah diprediksi akan menyusul dengan DKI Jakarta total 10 ribu kasus, Bogor total 1.500 kasus, dan Bekasi total 3000 kasus.
Kenaikan kasus juga diikuti dengan peningkatan perawatan di Rumah Sakit yakni DKI Jakarta 9000 kasus, Bekasi 900 kasus, Tangerang 800 kasus, Bogor 500 kasus, dan Depok 300 kasus.
Data mencatat bahwa penanganan rawat inap di RS sendiri masih 30 persen dari puncak kasus Gelombang Kedua atau pada varian Delta. Akan tetapi, data kasus di luar pulau Jawa-Bali masih rendah. Namun, diprediksi akan menyusul dalam 3-4 munggu ke depan.
Diimbau, bagi masyarakat yang terpapar dengan tanpa gejala atau gejala ringan seperti batuk,pilek,demam namun saturasi masih di atas 95 persen, yang tidak skomorbid berat atau lansia, sebaiknya dirawat di rumah saja.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa tak perlu terlalu khawatir selama protokol kesehatan dijalankan. Terlebih, negara lain pun mencapai angka yang serupa dengan penambahan kasus COVID-19 di Tanah Air.
"Kita belum tahu berapa (jumlah kasus) di puncaknya yang akan terjadi di Indonesia, yang perkiraan kami akan terjadi di akhir Februari, tapi tadi kami sudah sampaikan bahwa di negara-negara lain bisa 3 kali sampai 6 kali dibandingkan puncaknya Delta 57 ribu kasus per hari," bebernya.
Menkes menilai gejala Omicron memang lebih ringan dibanding Delta namun akan tetap berbahaya bagi kelompok rentan yang berisiko alami sakit parah ataupun meninggal dunia. Maka itu, Menkes mengimbau agar percepatan vaksinasi digencarkan.
"Percepat vaksinasi, terutama untuk lansia dan anak-anak. Karena 60 persen yang meninggal itu belum vaksinasi dan 63 persen bergejala sedang, berat, butuh oksigen, belum vaksinasi lengkap," pungkas Menkes.