Menutup Kesenjangan Perawatan, Tema Hari Kanker Sedunia 2022
- vstory
VIVA – Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Hari Kanker Sedunia merupakan peringatan tahunan agar manusi di seluruh negara semakin sadar terhadap kanker.
Inisiatif pemersatu global yang dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC) pertama kali mencetus peringatan Hari Kanker Sedunia dalam acara World Summit Against Cancer di Paris pada tanggal 4 Februari 2000. Hari Kanker Sedunia juga sering dijadikan tema berbagai kegiatan dan acara positif yang diadakan oleh komunitas, organisasi, pemerintah, rumah sakit serta stakeholder dan lainnya.
Dikutip dari laman World Cancer Day, tema Hari Kanker Sedunia 2022 adalah Close the Care Garp yang berarti Menutup Kesenjangan Perawatan. Tema tersebut bermakna bahwa hingga hari ini masih ada ketidakadilan dalam perawatan kanker di seluruh dunia.
Laman World Cancer Day telah menyediakan sebanyak 73 file logo dalam berbagai bahasa yang dapat digunakan untuk menghidupkan Hari Kanker Sedunia 2022.
Berdasarkan laman World Cancer Day, setidaknya 10 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat ganasnya penyakit kanker. Dari total tersebut, 70 persen merupakan negara dengan pendapatan rendah hingga menengah.
Dalam total tersebut pula, 3,7 juta nyawa bisa diselamatkan tiap tahunnya jika fasilitas berupa perencanaan pencegahan, deteksi awal, dan perawatan bisa dilaksanakan sejak awal. Walaupun Hari Kanker dianggap sebagai salah satu bentuk perhatian lebih terhadap kanker lebih terarah, bukan berarti kita lengah dan terhadap penanganannya.
Menurut data Globocan, terdapat 66 ribu kasus baru kanker dengan tingkat kematian mencapai 22 ribu jiwa. Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar, mencatat dari angka tersebut, 70 persen meninggal karena datang pada stadium lanjut.
Kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling banyak merenggut nyawa di Indonesia. Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, mengatakan, saat ini Kemenkes sedang bertransformasi untuk penanganan pasien kanker ini.
"Jadi, nantinya akan ada rujukan atau pun rumah sakit-rumah sakit (kanker) di setiap provinsi. Maka nanti di setiap kabupaten kota (ada RS) sesuai dengan kompetensinya untuk penanganan kanker ini nantinya," kata Elvieda.