Data Kemenkes RI: Tren Perawatan Pasien COVID-19 Meningkat
- Times of India
VIVA – Kementerian Kesehatan RI melaporkan update data perawatan kasus COVID-19 di Indonesia. Dari data hingga Rabu 2 Februari 2022 terjadi peningkatan tren perawatan pasien COVID-19 sejak 21 Januari 2022 lalu.
Dari data diketahui, pada 2 Februari 2022 terdapat 13.917 pasien yang dirawat di rumah sakit. Dari angka tersebut 2.613 atau 29 persen dinyatakan suspek/probable COVID-19, dan sisanya 11.304 atau 81 persen terkonfirmasi COVID-19.
Jika dilihat pada data tanggal 31 Januari 2022, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit tercatat ada sebanyak 11.693, sedangkan orang yang terkonfirmasi sebanyak 9.747.
Pada Selasa 1 Februari 2022 tercatat ada 12.138 orang yang dirawat di rumah sakit, dan 10.543 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sedangkan pada Rabu 2 Februari 2022 tercatat ada 13.917 orang yang dirawat di rumah sakit dan 11.304 orang yang terkonfirmasi COVID-19.
Simulasi Penanganan Pasien COVID-19. Foto ilustrasi.
- VIVA/ Fajar Sodiq
Untuk data harian pada Rabu 2 Februari 2022 diketahui dari 11.304 pasien terkonfirmasi positif, 4.960 pasien dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) dan 6.344 lainnya dirawat bukan di RSDC.
Dari data itu pula diketahui bahwa 7.562 pasien memiliki gejala ringan, 2.294 pasien mengalami asimtomatik, sedangkan 1.382 memiliki gejala sedang, 90 pasien memiliki gejala berat dan 19 pasien dalam keadaan kritis.
Dari data kumulatif perawatan pasien COVID-19 per 2 Februari 2022, tercatat ada 22.147 pasien yang dirawat di rumah sakit, dengan gejala tertinggi ringan sebanyak 14.371, asimtomatik 5.215, gejala sedang 2.358, gejala berat 161, dan kritis 42.
Dari data kumulatif per 2 Februari 2022 kemarin, diketahui masih ada 11.304 pasien yang masih dirawat di rumah sakit. 10,843 pasien yang telah selesai menjalani perawatan, 10.682 pasien yang dinyatakan telah sembuh, dan 161 pasien yang meninggal dunia hingga Rabu kemarin.
10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara
Bayi-bayi tersebut meninggal karena luka bakar dan sesak napas setelah kobaran api melanda unit perawatan intensif neonatal di Jhansi.
