Ternyata, Tren Dagu Runcing Tak Disarankan oleh Dokter

Ilustrasi treatment dagu runcing
Sumber :
  • ist

VIVA – Tren dalam perawatan wajah tiap tahun mengalami perubahan. Mulai dari skincare yang berkiblat pada negara tertentu hingga tren estetik wajah, seperti botox, filler, hingga penirusan pipi dan dagu. 

Gaya Marselino Ferdinan Rayakan Cetak Gol dengan Duduk dan Berpose Jadi Tren di Media Sosial

Dokter Stiven selaku Managing Director of Derma Express, mengungkapkan, merawat atau melakukan treatment tertentu, seharusnya dilihat dari analisa medis atau kondisi wajah masing-masing dan bukan mengikuti tren. 

"Kalau kita lebih berpegang pada medis. Bukan kaya ngikutin Korea, Western. Itu kan kepentingan marketing. Jadi kita gak terpaku misalnya lagi banyak nih Korea, kita gak ikutin. Semuanya harus sesuai dengan medis, sesuai indikasi," ujarnya saat Grand Opening Derma Express Depok, belum lama ini. 

Lagi Tren di Kalangan Anak Muda, Begini Tips Ngegym Buat Pemula

Dokter Stiven menjelaskan, hal itu berlaku sama dari tahun ke tahun, karena teori medis tidak pernah berubah. 

"Sampe tahun sekarang teori medis tetep kaya gitu. Bukan berubah-ubah, ngikutin tren Korea, tar tren Barat ganti lagi," ungkapnya. 

IHSG Masih Terkurung di Zona Merah Meski Dua Saham Catat ARA

Stiven mengungkapkan, khusus di kliniknya, semua dokter dilatih agar memberikan treatment yang ideal atau wajar. 

"Mungkin kalau berapa tahun lalu sempet banyak temen-temen lihat di media sosial, dagunya kaya bambu runcing, mukanya kecil banget kaya pizza, itu haram banget di sini (Derma Express)," tuturnya. 

"Jadi semua diajarin tidak boleh berlebihan, kalau pasiennya minta, dokternya wajib kasih tau kalau ini sudah aneh. Jadi bukan datang bayar, saya minta begini, beres. Gak. Kita dokter bukan sales. Namanya dokter targetnya bukan jual sebanyak-banyaknya, tapi buat mengedukasi masyarakat estetik yang benar, yang normal itu kaya apa," tambah dia. 

Nah, jika beberapa waktu sempat tren dagu runcing, Stiven tidak menyarankan treatment itu dilakukan oleh semua orang. 

"Dagu yang normal-normal aja, yang natural, sewajarnya. Normal itu yang pasti tidak kotak, dan juga tidak sampai tajam. Yang kalau ketemu temen atau keluarga komentarnya 'mukanya tambah cantik, tambah tirus,' tapi gak bisa nunjuk yang berubah itu di mana'. Target idealnya begitu," imbuh dr. Stiven.

Indomie Carbonara

3 Makanan Viral di TikTok yang Bikin Ketagihan dan Mudah Dibuat di Rumah

TikTok tak hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga tempat lahirnya berbagai tren kuliner yang menggugah selera. Dari makanan manis hingga gurih banyak orang suka.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024