Omicron Merebak, Laboratorium COVID-19 Hadapi Tantangan Besar

Ilustrasi pemeriksaan sampel di laboratorium
Sumber :
  • ist

VIVA – Makin meningkatnya tingkat penyebaran virus COVID-19 pada gelombang varian Omicron saat ini, menjadikan kian mendesaknya kebutuhan akan sarana penunjang layanan pemeriksaan, baik dalam bidang medis ataupun farmasi.

Kemenkes dorong Produksi Obat dalam Negeri agar Tak Bergantung Produk Impor

Kebutuhan akan sarana medis dan farmasi yang memadai seperti klinik atau laboratorium pun jadi hal yang diperlukan dalam situasi pandemi saat ini.

Situasi itu pula yang terus dipantau dengan seksama oleh PT Diagnos Laboratorium Utama, Tbk (DGNS) sebagai salah satu emiten laboratorium klinik yang telah memiliki laboratorium molecular dari semenjak awal pandemi COVID-19 merebak.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

DGNS terus berupaya menggandeng fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan laboratorium yang cepat dengan kualitas yang baik. Selain itu, DGNS juga berambisi memperluas jangkauan laboratoriumnya ke seluruh penjuru kota yang ada di Indonesia.

Sasaran itu pula yang mendorong DGNS menjadi salah satu laboratorium yang terdepan dalam melakukan pemeriksaan terkait dengan COVID-19.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Virus COVID-19 varian Omicron

Photo :
  • Times of India

Pemeriksaan COVID-19 yang dilakukan DGNS bahkan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kasus positif COVID-19, yang dikarenakan maraknya varian Omricon yang sedang melanda Tanah Air sekarang ini.

Corporate secretary DGNS, Fanfan Riksani menyatakan “Berbekal dengan jangkauan pelayanan yang meluas ke seluruh Indonesia, DGNS dapat menjalankan rata-rata lebih dari 1.000 (seribu) test per harinya selama masa lonjakan pasien COVID-19 karena varian Omricon ini,”.

Selain itu, DGNS juga telah menyediakan pemeriksaan COVID-19 yang khusus untuk mendeteksi varian Omicron dengan mengadakan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan metode SGTF (S-Gene Target Failure), karena perseroan menyadari bahwasanya sudah banyak masyarakat Indonesia yang terjangkit virus COVID-19 dengan varian Omricon ini.

Bertahan untuk tetap menjaga kualitas dari pemeriksaan merupakan tantangan sendiri bagi DGNS semasa lonjakan kasus COVID-19 ini terlebih lagi dengan segala keterbatasan yang ada dikarenakan protokol Kesehatan yang semakin ketat.

"Banyak upaya yang telah DGNS upayakan seperti mulai dari memberikan pelayanan yang terbaik dari penerimaan pasien, sampai dengan memberikan hasil pemeriksaan yang tepat dan cepat terus menjadi fokus utama dari DGNS untuk tetap berhasil menjadi laboratorium yang terdepan dalam melayani pemeriksaan COVID-19," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya