Mengejutkan, Kopi Seperti Ini Sebabkan Peningkatan Kolesterol Jahat
- U-Report
VIVA – Kolesterol tinggi berarti seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol LDL (jahat) dalam darah. Kolesterol LDL adalah zat lilin yang terkumpul di dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Apa yang dimasukkan ke dalam tubuh, berpotensi menurunkan atau meningkatkan penumpukan kolesterol LDL. Termasuk minuman kopi yang seperti berikut ini.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2021 yang diterbitkan dalam Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Disease, berusaha mengidentifikasi penyebab terbaik dan terburuk dari minuman kopi terhadap kolesterol.
Para peneliti berusaha secara sistematis untuk mengevaluasi bukti mengenai efek makanan pada kadar kolesterol LDL dan membandingkan temuan dengan pedoman saat ini.
Dari awal hingga Juni 2019, mereka mencari PubMed, Cochrane Database of Systematic Review, dan Cochrane Central Register of Controlled Trials untuk pedoman, tinjauan sistematis, dan uji coba terkontrol secara acak (hanya untuk asupan kopi) dengan durasi setidaknya 13 hari.
Sebanyak 37 pedoman, 108 tinjauan sistematis, dan 20 uji coba terkontrol secara acak dimasukkan. Salah satu temuan yang mengejutkan adalah kopi tanpa filter atau tanpa disaring atau kopi dengan ampas, dapat menyebabkan peningkatan sedang hingga besar pada kolesterol LDL. Apa alasannya?
Dilansir dari laman Express, Rabu 2 Februari 2022, penelitian telah menunujukkan bahwa senyawa diterpen dalam kopi tanpa filter, khususnya kafestol dan kahweol (dua jenis minyak kopi), dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Penelitian lain turut memperkuat temuan ini. Sebuah studi observasional yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology mengamati lebih dekat kebiasaan minum kopi dari 508.747 pria dan wanita antara usia 20 dan 79 tahun.
Mereka menemukan, minum kopi tanpa filter dikaitkan dengan tingkat penyakit jantung dan kematian yang lebih tinggi daripada minum kopi yang disaring. Studi Norwegia menganalisis data yang dikumpulkan selama 18 tahun dari 1985-2003 dan mengandalkan kasus konsumsi kopi serta penyakit kardiovaskular yang dilaporkan sendiri.
Peneliti senior di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia dan penulis utama makalah, Aage Tverdal, mengatakan, ia dan rekan penulisnya ingin mempelajari dampak berbagai metode penyeduhan kopi terhadap kesehatan jantung, karena itu bisa menjadi salah satu dari banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa beberapa orang yang minum kopi mendapatkan manfaat sementara yang lainnya tidak.
"Pria yang minum kopi tanpa filter memiliki angka kematian yang lebih tinggi daripada pria yang tidak minum kopi. Dan wanita yang meminum ketiga jenis kopi tersebut memiliki angka kematian akibat penyakit jantung yang jauh lebih rendah," kata Tverdal.
"Di antara konsumen kopi, kelompok referensi satu hingga empat cangkir per hari minuman yang disaring memiliki angka kematian terendah dan sembilan cangkir minuman tanpa filter per hari memiliki angka kematian tertinggi," tutur dia.