Bangun Tidur Mata Buram, Bahaya Stroke Mengintai

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Menjadi hal yang cukup wajar ketika mata buram saat bangun tidur di pagi hari. Namun ternyata, penglihatan yang menurun dan buram juga salah satu tanda penyakit berbahaya yang cukup fatal.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Dituturkan dokter Spesialis Mata dr. Helda Puspitasari, SpM, FICS, terdapat perbedaan di mana mata yang buram merupakan gejala penyakit berbahaya atau hanya kondisi otomatis tubuh saat bangun tidur. Saat terbangun di pagi hari dan membuka mata, namun hanya melihat gelap sekejap, itu bisa merupakan kondisi hipotensi ortostatik.

"Hipotensi bisa juga (pemicunya), pas bangun itu, hipotensi ortostatik (yaitu) mata buram dan kepala keliyengan. Baru bangun matanya kaya blackout," tuturnya dalam acara Hidup Sehat tvOne, Senin 31 Januari 2022.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Gejala Stroke

Photo :
  • vstory

Hipotensi ortostatik terjadi di luar penyakit seperti karena kelelahan, kurang minum, atau pun usia senja. Hal tersebut masih dapat dikendalikan saat bangun tidur. Akan tetapi, mata buram patut diwaspadai menjadi gejala hipertensi ketika penglihatan tak kunjung membaik.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

"Kalau tensinya tinggi banget sampai 200-an jadi kayak nggak cuma buram tapi sakit kepala, rasanya limbung, nggak cuma buram aja. Ada gejala lain. Nggak spesifik banget tapi bisa," jelasnya.

Dokter Helda menegaskan bahwa tanda-tanda mata buram disertai gejala lain, juga menjadi tanda stroke mengintai. Biasanya, mata buram diikuti dengan kondisi tubuh yang lemas, mulut miring sebelah, dan tangan kiri sulit diangkat.

"Gejala lain, tangan kiri nggak bisa diangkat, bangun tidur mata buram, mulutnya serong, sisi sebelah lemas, ada ikutan yang lain. Ini kaitan dengan hipertensi dan diabetes. Stroke mata juga bisa, ada sumbatan di mata, bisa buram. Nggak dua-duanya (stroke), bisa salah satu aja," jelasnya.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024