Moms, Ini Trik Agar Si Kecil Tak Takut Vaksin COVID-19

Ilustrasi siswa vaksin COVID
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Vaksin COVID-19 mulai digencarkan pada anak usia 6-11 tahun sebagai langkah pemerintah untuk menangkal COVID-19 pada kelompok rentan. Meski begitu, banyak anak yang masih ketakutan dalam proses pemberian suntikan hingga bahkan cemas berlebih sehingga cukup sulit diberikan vaksinasi. Apa langkah yang perlu dilakukan orangtua?

PPATK: Usia Pemain Judi Online Semakin Rendah, di Bawah 10 Tahun

Sebagai orang tua, tidak pernah mudah melihat anak Anda resah karena mendapat suntikan atau merasa sakit karenanya. Tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mempersiapkan anak Anda untuk vaksinasi COVID-19 atau suntikan lain sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan.

“Tidak jarang anak-anak cemas tentang mendapatkan vaksinasi,” kata dokter anak Dr. Pilar Bradshaw, dikutip dari laman Register Guard.

KPAI Tolak Mentah-mentah Wacana Wakil Menkeu soal Pengenaan Pajak pada Judi Online

Pilar menyarankan orang tua untuk memperlakukan vaksin COVID-19 seperti Anda melakukan vaksinasi lainnya. Dokter Pilar Bradshaw mendorong orang tua untuk mempersiapkan anak mereka sebelum vaksinasi mereka daripada seolah-olah megejutkan anak dengan mendadak memberitahu ketika hendak divaksin.

Senada, dokter anak dan presiden dewan Parenting Now, Dr. Anita Geisler, setuju bahwa anak harus diberi informasi dan edukasi vaksin. Itu hal paling utama agar anak mampu mengantisipasi vaksin nantinya.

PPATK Ungkap 197 Ribu Anak-Anak Terpapar Judi Online di Indonesia

“Saat Anda mempersiapkan pemeriksaan kesehatan Anda, ingatlah untuk bersikap baik tetapi tegas kepada anak Anda sehingga mereka dapat dengan tenang mengantisipasi vaksinasi yang akan datang," imbuhnya.

“Ingat, anak-anak memahami perasaan orang dewasa di sekitar mereka, jadi jika Anda tenang sebelum dan selama vaksinasi, anak Anda kemungkinan besar juga akan lebih tenang,” kata Pilar Bradshaw.

Dokter Pilar menyarankan agar orang tua meyakinkan dan menjelaskan bahwa itu akan seperti terasa kulit yang dicubir. Selain itu, beritahu anak bahwa vaksin diberi hanya sesaat dan kemudian akan berakhir tanpa sadar. Untuk anak-anak yang lebih besar yang memahami pentingnya mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap COVID-19, beri mereka pujian besar untuk mendapatkan vaksin.

"Ingatkan mereka bahwa dengan melakukan itu, mereka membantu melindungi bukan hanya diri mereka sendiri tetapi keluarga mereka dan orang lain di masyarakat. Jelaskan bahwa suntikan itu juga akan membuat mereka lebih aman untuk berpartisipasi dengan aman dalam kegiatan yang menyenangkan dengan anak-anak lain, dan divaksinasi berarti mereka tidak perlu di karantina jika nanti Anda mengetahui bahwa mereka melakukan kontak dekat dengan seseorang yang dites positif virus corona," tuturnya.

Presiden Jokowi meninjau langsung vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun

Photo :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Ide edukasi anak

Meredith Tufts, manajer program dan pendidik orang tua di Parenting Now, menyarankan agar orang tua mempertimbangkan temperamen dan usia anak mereka ketika berbicara tentang mendapatkan suntikan.

“Beberapa anak akan memiliki waktu yang lebih mudah dengan banyak peringatan dan percakapan. Bagi yang lain, itu membangun stres dan ketakutan mereka di sekitarnya,”kata Tufts.

Untuk percakapan itu, Tufts menyarankan agar mencoba permainan "benar atau salah" dan singkat. Ingat, selalu berfokus pada aspek menguntungkan dari mendapatkan vaksinasi. 

Contoh bahasa dapat mencakup: "Kami mendapatkan vaksin untuk membantu tubuh kami mengetahui cara menjaga kami tetap sehat/melawan kuman." Minta anak untuk menjawab benar atau salah, lalu Anda bisa menjelaskannya lebih rinci.

Nah, itu cara yang bisa para moms coba untuk belajar bersama mengenai COVID-19 dan vaksinasi dengan anak. Senada dengan itu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui merek susu pertumbuhan SGM Eksplor bekerja sama dengan Indomaret menyalurkan dukungan pendidikan berupa renovasi sekolah dan beasiswa bagi anak-anak di 8 kabupaten. Program kolaborasi SGM Eksplor bersama Indomaret merupakan rangkaian gerakan sosial “#AyoTunjukTangan”. 

"Perlu dukungan agar dapat memastikan setiap anak Indonesia dapat memperoleh akses pendidikan sebagai fondasi untuk mencapai kemajuan dan potensi maksimal mereka,” ujar Sales Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Lee Meng Thoong

Bantuan pendidikan dari donasi konsumen yang membeli produk SGM Eksplor pada 18 Agustus hingga 15 September 2021 di gerai Indomaret dan aplikasi Klik Indomaret disalurkan untuk renovasi delapan gedung sekolah dan bantuan dana pendidikan 800 siswa di 8 kabupaten. Kedelapan kabupaten yaitu Lampung Utara, Kapuas Timur, Buleleng, Serang, Kutai Barat, Deli Serdang, Labuhan Batu dan Kolaka.

Selain itu, disalurkan 5.500 Modul Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Luring Tingkat SD untuk beberapa kabupaten/kota yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia, yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur; Kutai Barat, Kalimantan Timur dan Kepulauan Tanimbar, Maluk, Deli Serdang, Labuhan Batu dan Kolaka. 

"Penyaluran bantuan untuk daerah yang membutuhkan perhatian diharapkan berdampak positif. Infrastruktur sekolah yang memadai akan memajukan kualitas siswanya,” ujar Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Darmawie Alie. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya