Pasien Diabetes Jalani Diet Detoks, Ini Saran Dokter
- Times of India
VIVA – Tak sedikit diet yang mulai berkembang mengikuti tren maupun kondisi penyakit yang tengah melonjak, termasuk diabetes. Salah satu yang kerap menjadi pilihan adalah diet detoks lantaran dianggap mampu membuang racun pada pasien diabetes. Benarkah?
Dijelaskan Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, bahwa pasien diabetes seharusnya menjalani diet sesuai dengan konsultasi dokter. Terlebih, diet detoks ini cenderung menggunakan cairan sebagai sumber nutrisi utama sehingga belum tentu cocok bagi banyak orang, khususnya diabetes.
"Diet detoks cenerung dari cairan, misal buah-buahan atau sayur-sayuran dijus dan diminum sepanjang hari dalam waktu tertentu. Untuk golongan tertentu, kelompok rentan, jangan coba-coba lakukan ini karena hasilnya nggak bisa sama," jelasnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Senin 31 Januari 2022.
Menurut dokter Marya, diet detoks ini juga masih sangat berkembang namun dengan penelitian yang belum terbukti jelas dan mendetail. Sama halnya jika tubuh hanya mengonsumsi cairan dari air putih sepanjang hari, tentu bukan mendetoksifikasi namun justru berbahaya akan dampaknya.
"Konsumsi air berlebihan tidak sesuai kebutuhan artinya air dibuang. Kalau kurang air, mulai dehidrasi dan pusing. Yang khawatir kalau kelebihan cairan berhari-hari, berkaitannya dengan lambung, jantung dan paru. Minum air sesuai kebutuhan tubuh aja. Air juga ada dari buah, harusnya asupan air juga cukup. Idealnya 30ml/kgBB," tutur Marya.
Lebih dalam, Marya menyarankan agar tak asal mencoba diet tanpa konsultasi. Namun yang sudah pasti, tubuh secara keseluruhan sudah memiliki proses pembuangan racun melalui ginjal dan hati.
"Jelas-jelas tubuh kita punya hati dan ginjal baik-baik aja sebenarnya fungsi detoks tetap berjalan walau sedang tertidur. Jadi gimana caranya jaga fungsi ginjal dan hati tetap sehat. Misal, tepung-tepungan dan minyak-minyak jahat hindari," kata dia.
Dikutip dari laman Healhtline, Diet detoks ini mengklaim dapat membersihkan darah Anda dan menghilangkan racun berbahaya dari tubuh Anda. Namun, tidak sepenuhnya jelas bagaimana mereka melakukan ini, senyawa spesifik apa yang harus mereka hilangkan, dan apakah terbukti hasilnya.
Diet detoks umumnya merupakan intervensi diet jangka pendek yang dirancang untuk menghilangkan racun dari tubuh Anda. Diet detoks yang khas melibatkan periode puasa, diikuti dengan diet ketat buah, sayuran, jus buah, dan air. Terkadang detoks juga mencakup herbal, teh, suplemen, dan pembersihan usus besar atau enema.
Ini diklaim untuk Istirahatkan organ tubuh dengan berpuasa, Merangsang hati untuk membuang racun, Meningkatkan pembuangan racun melalui feses, urin, dan keringat. Diet ini juga diklaim dapat membantu berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, masalah pencernaan, penyakit autoimun, peradangan, alergi, kembung, dan kelelahan kronis.
Sebagian besar diet detoks melibatkan setidaknya satu dari berikut ini:
Puasa 1-3 hari.
Hanya minum jus buah dan sayuran segar, smoothie, air, dan teh.
Hanya minum cairan tertentu, seperti air asin atau jus lemon.
Hilangkan makanan yang tinggi logam berat, kontaminan, dan alergen.
Mengonsumsi suplemen atau herbal.
Hindari semua makanan yang menyebabkan alergi, lalu perkenalkan kembali secara perlahan.
Menggunakan pencahar, pembersih usus besar, atau enema.
Berolahraga secara teratur.
Benar-benar menghilangkan alkohol, kopi, rokok, dan gula rafinasi.