Apa itu OCD yang Dialami oleh Aliando Syarief?
- IG @aliandooo
VIVA – Aktor Aliando Syarief mengumumkan kabar terkini mengenai kondisi kesehatannya. Aliando didiagnosis mengalami OCD (Obsessive compulsive disorder). Karena hal itulah mengapa Aliando jarang tampil di televisi selama dua tahun belakangan ini.
"Jadi 2 tahun ini kenapa gue nggak balik lagi, project kemarin langsung hilang? Gue habis kena musibah. Gue didiagnosa kena OCD, obsessive compulsive disorder yang ekstrem," kata Aliando dalam live instagramnya, Kamis 27 Januari 2022.
Aliando mengungkap juga pernah mengidap OCD saat berada di bangku sekolah dasar. OCD yang dialaminya itu diakui Aliando cukup mengganggunya.
"Cukup mengganggu. Karena itu dulu sudah pernah kena kelas 2 SD, (penyakitnya) balik lagi umur 25. Kelas 2 SD itu sudah selesai OCD-nya. Habis itu kena OCD lagi baru di 2019, 2020 kemarin," kata Aliando.
Lantas apa itu OCD yang dialami oleh Aliando Syarief? Dilansir dari laman Webmd, Obsessive-compulsive disorder atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD) adalah penyakit mental yang menyebabkan pikiran atau sensasi yang tidak diinginkan (obsesi) atau dorongan untuk melakukan sesuatu berulang-ulang (kompulsi). Beberapa orang dapat memiliki obsesi dan kompulsi.
OCD bukan tentang kebiasaan seperti menggigit kuku atau memikirkan pikiran negatif. Pikiran obsesif mungkin bahwa angka atau warna tertentu 'baik' atau 'buruk'. Kebiasaan kompulsif mungkin bisa seperti mencuci tangan tujuh kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor. Meskipun Anda mungkin tidak ingin memikirkan atau melakukan hal-hal ini, Anda merasa tidak berdaya untuk berhenti.
Setiap orang memiliki kebiasaan atau pemikiran yang terkadang berulang. Orang dengan OCD memiliki pikiran atau tindakan yang:
- Ambil setidaknya satu jam sehari
- Berada di luar kendali Anda
- Tidak menyenangkan
- Mengganggu pekerjaan, kehidupan sosial Anda, atau bagian lain dari kehidupan
OCD datang dalam berbagai bentuk, tetapi kebanyakan kasus jatuh ke dalam setidaknya satu dari empat kategori umum:
- Memeriksa, seperti kunci, sistem alarm, oven, atau sakelar lampu, atau mengira Anda memiliki kondisi medis seperti kehamilan atau skizofrenia
- Kontaminasi, ketakutan akan hal-hal yang mungkin kotor atau dorongan untuk membersihkan.
- Kontaminasi mental melibatkan perasaan seperti Anda telah diperlakukan seperti kotoran.
- Simetri dan keteraturan, kebutuhan untuk mengatur sesuatu dengan cara tertentu
- Perenungan dan pikiran yang mengganggu, obsesi dengan garis pemikiran. Beberapa dari pikiran ini mungkin keras atau mengganggu.
Obsesi dan Kompulsi
Banyak orang yang menderita OCD tahu pikiran dan kebiasaan mereka tidak masuk akal. Mereka tidak melakukannya karena mereka menikmatinya, tetapi karena mereka tidak bisa berhenti. Dan jika mereka berhenti, mereka merasa sangat buruk sehingga mereka mulai lagi.
Pikiran obsesif dapat mencakup:
- Khawatir tentang diri sendiri atau orang lain yang terluka
- Kesadaran konstan berkedip, bernapas, atau sensasi tubuh lainnya
- Kecurigaan bahwa pasangan tidak setia, tanpa alasan untuk mempercayainya
Kebiasaan kompulsif dapat mencakup:
- Melakukan tugas dalam urutan tertentu setiap kali atau beberapa kali "baik" tertentu
- Perlu menghitung sesuatu, seperti langkah atau botol
- Takut menyentuh gagang pintu, menggunakan toilet umum, atau berjabat tangan
Penyebab OCD dan Faktor Risiko
Dokter tidak yakin mengapa beberapa orang menderita OCD. Stres dapat memperburuk gejala. OCD disebut-sebut sedikit lebih umum pada wanita daripada pria. Gejala sering muncul pada remaja atau dewasa muda.
Faktor risiko OCD meliputi:
- Orang tua, saudara kandung, atau anak dengan OCD
- Perbedaan fisik di bagian tertentu dari otak Anda
- Depresi, kecemasan, atau tics
- Pengalaman dengan trauma
- Riwayat pelecehan fisik atau seksual sebagai seorang anak
- Terkadang, seorang anak mungkin mengalami OCD setelah infeksi streptokokus. Ini disebut gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik yang terkait dengan infeksi streptokokus, atau PANDAS.