Pertama di Indonesia, UI Buka Prodi Subspesialis Orthopaedi

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial
Sumber :
  • Dok.Humas UI

VIVA – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau UI membuka program studi baru dan pertama di Indonesia untuk jenjang Subspesialis (Sp2), yakni Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi. Pembentukan Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran di bidang orthopaedi dan traumatologi yang dapat bersaing secara global.

Setelah Unpad dan UGM, Giliran Akademisi UI Angkat Bicara soal PK Mardani Maming

“Melalui prodi ini diharapkan dapat menghasilkan dokter subspesialis yang profesional, bertanggung jawab, inovatif, serta mampu berkolaborasi secara inter dan multidisiplin dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat di bidang orthopaedi dan traumatologi,” kata Dekan FKUI Ari Fahrial Syam melalui keterangan persnya, Kamis 20 Januari 2022.

Ari mengatakan, diharapkan pula tercipta peningkatan pengelolaan riset kolaborasi multidisiplin atau transdisiplin serta pelayanan kesehatan orthopaedi dan traumatologi yang berkualitas dengan mempertimbangkan aspek humaniora pasien, melaksanakan pengabdian masyarakat dengan diseminasi ilmu pengetahuan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sidang Promosi Doktor di UI, Hasto Soroti Praktik Abuse of Power dalam Pemerintahan

“Pembukaan prodi baru ini telah melalui proses evaluasi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes),” kata Ari.

Ari mengatakan, acara pembukaan dilaksanakan di Ruang SAF lantai 2, Gedung H, Kampus FKUI Salemba pada Rabu 19 Januari 2022 secara luring dan daring.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sidang Promosi Doktor di UI Besok, Megawati Dijadwalkan Hadir

“Kita tahu bahwa sebentar lagi kita akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Walaupun nampaknya masih belum jelas, tapi komitmen bahwa tahun 2025 itu lalu-lalang berbagai macam profesi di ASEAN ini menjadi daerah yang bebas, termasuk para dokter, dan ini harus diantisipasi,” kata Ari.

Ari mengatakan, saat ini yang menjadi pekerjaan rumah di Indonesia adalah masalah jumlah dan distribusi. Peluang ketika dokter asing itu masuk adalah peluang dua hal tersebut.

“Oleh karenanya, ini menjadi amanah bagi kita di institusi pendidikan bagaimana kita bisa mengejar jumlah spesialis atau subspesialis.” kata Ari.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI, Achmad Fauzi Kamal mengatakan, Program Studi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi ini, terdapat 9 peminatan dengan waktu tempuh studi selama 2 tahun. Bekerja sama dengan berbagai fasilitas pendidikan maupun penelitian yang terdepan di FKUI, dan juga termasuk Rumah Sakit Pendidikan Utama RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo serta beberapa rumah sakit jejaring baik dalam maupun luar negeri.

“Program studi ini siap untuk mencetak dokter subspesialis orthopaedi dan traumatologi yang unggul dan dapat menjawab permasalahan kesehatan bangsa khususnya dalam bidang orthopaedi dan traumatologi.” Kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya