Pola Tidur Seperti Ini, Bisa Jadi Pertanda Kolesterol Tinggi
- Unsplash
VIVA – Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 melihat hubungan potensial antara pola tidur dan kolesterol tinggi. Para ilmuwan menemukan, sering sulit tidur atau tetap tertidur, mungkin merupakan tanda awal dari kondisi diam tetapi berbahaya.
Meksipun itu bisa menjadi tanda kolesterol tinggi, namun penelitian ini tidak dapat menetapkan bahwa tidur yang terganggu merupakan gejala dari kondisi tersebut. Penelitian ini tidak dapat membuktikan efek kausal antara pola tidur dengan kadar kolesterol.Â
"Tidak masuk akal jika orang memiliki masalah tidur atau tetap tertidur (gejala kolesterol tinggi). Mereka mungkin harus mempertimbangkan untuk melakukan tes darah. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui apakah mereka memiliki kolesterol tinggi," kata Dr. Don Grant dari Farmasi Independen, dilansir dari laman Express, Senin 17 Januari 2022.Â
Namun, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Sleep, para peneliti dapat menemukan hubungan lain antara tidur dan kolesterol tinggi. Telah dicatat, terlalu banyak atau sedikit tidur memiliki dampak negatif pada tingkat lipid.Â
Penelitian ini melibatkan sekelompok 1666 pria dan 2329 wanita berusia di atas 20 tahun. Para peneliti menyimpulkan, tidur kurang dari 5 jam di malam hari, meningkatkan risiko trigliserida tinggi dan kadar HDL rendah pada wanita. Lalu, bagaimana cara menurunkan kolesterol tinggi?Â
National Health Service (NHS), merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang tidak mengandung lemak jenuh tinggi. Biasanya, informasi mengenai berapa banyak lemak jenuh dalam makanan, tersedia di kemasan.Â
Selain itu, makan lebih sedikit sosis, daging berlemak, mentega, lemak babi, ghee, krim, keju keras, dan biskuit, juga harus dihindari jika ingin menurunkan kolesterol.Â
Sementara beberapa makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi antara lain, ikan berminyak seperti makarel dan salmon bersama nasi merah, roti atau pasta. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran, juga dianjurkan. Olahraga merupakan fasilitator utama untuk memperbaiki jumlah kolesterol dalam tubuh.