5 Makanan Ini Bisa Picu Parosmia Pasca Sembuh dari COVID-19
- pixabay
VIVA – Pandemi COVID-19 masih berlangsung. Para peneliti di seluruh dunia masih terus berusaha mengetahui lebih banyak tentang virus corona, berbagai variannya dan bagaimana dampak COVID-19 memengaruhi kesehatan kita dalam jangka panjang.
Tentu saja termasuk gejala apa yang terus dialami orang setelah mereka sembuh dari COVID-19 Salah satu gejala yang tampak bertahan adalah gejala yang pertama kali dicatat sebagai tanda positif COVID-19.
Hilangnya atau berubahnya indera perasa atau penciuman menjadi salah satu gejala utama COVID-19 di awal tahun 2020. Mereka yang kehilangan indera penciumannya atau mengalami perubahan pada indera penciumannya disarankan untuk mengisolasi diri.
Sekarang, penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini juga bisa menjadi gejala long COVID-19.
Pada Juni 2021, sebuah penelitian menemukan bahwa dari 1.299 orang yang menderita long COVID-19, 10,8 persen atau 140 di antaranya menderita perubahan indera penciuman. Demikian dilansir dari laman Express, Minggu, 16 Januari 2022.
Juga dikenal sebagai parosmia, perubahan indera penciuman Anda dapat memengaruhi perbedaan setiap orang.
Seringkali perubahan indera penciuman terjadi dengan cara bau yang biasa Anda cium kini berubah. Misalnya, aroma kopi bisa saja berubah menjadi bau sampah, telur busuk, bensin atau zat asam atau bau busuk lainnya bagi mereka yang menderita parosmia.
Meskipun ini adalah gejala yang dapat dialami beberapa orang, bagi yang lain hal itu dapat berdampak negatif pada pola makan mereka.
Nah, beberapa makanan juga disebut bisa menjadi pemicu parosmia, antara lain ayam dan daging, bawang bombay, telur, bawang putih dan beras.
Kantor Statistik Nasional dalam Survei Infeksi Coronavirus memperkirakan 1,2 juta orang di Inggris hidup dengan long COVID-19 per 31 Oktober 2021. Ini termasuk 77.000 anak-anak dan 134.000 remaja berusia antara 17 dan 25 tahun.Â
Long COVID-19 sendiri didefinisikan sebagai gejala yang berlangsung selama lebih dari empat minggu setelah terinfeksi virus corona.
Jika Anda memiliki kekhawatiran mengalami kondisi ini, segera hubungi dokter Anda.