Ini Alasan Vitamin D3 Lebih Disukai Dibanding D2
- Freepik
VIVA – Kepopuleran vitamin D meningkat selama pandemi COVID-19, terutama vitamin D3. Bahkan beberapa waktu lalu, vitamin D3 sempat langka di mana-mana karena banyak diburu terkait keampuhannya dalam menjaga imunitas.
Hal itu membuat vitamin D2 kalah pamor dibanding vitamin D3, meski sama-sama vitamin D. Lalu, apa alasan vitamin D3 lebih disukai dibanding vitamin D2?
General Practitioner & PhD Candidate in Medical Science, dr. Adam Prabata, mengungkapkan alasannya.
"Vitamin D3 lebih disukai sebagai suplemen dibandingkan vitamin D2. Kenapa? Karena vitamin D3 relatif lebih lama bertahan di dalam darah dan potensinya lebih kuat untuk meningkatkan kadar vitamin di dalam tubuh dibandingkan vitamin D2," jelas dia saat launching Fortiboost D3 1000 IU dari Combiphar, yang digelar virtual, Kamis 13 Januari 2022.
Menurut dokter Adam, vitamin D3 dengan 1000 IU, sudah cukup ideal untuk dikonsumsi. Dengan tujuan menjaga kadar vitamin D darah kita tetap optimal, sekaligus tidak menderita defisiensi atau kekurangan vitamin D.
"Nah, konsumsi vitamin D 1000 IU, itu juga tidak membahayakan dan tidak menyebabkan kelebihan vitamin D. Bahkan pada kondisi-kondisi tertentu, jumlah atau dosisnya bisa lebih banyak lagi," ungkapnya.
Adam mengungkap, sejak pandemi, bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sudah mengubah kategori vitamin D3 1000 IU, menjadi suplemen kesehatan. Apa artinya?
"Itu artinya bisa dikonsumsi tanpa pengawasan dokter untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, supaya kita tidak jatuh ke kondisi defisiensi vitamin D," jelas dr. Adam Prabata.