Ahli Bedah AS Sukses Cangkok Jantung Babi ke Manusia

Ilustrasi operasi.
Sumber :
  • Pixabay/sasint

VIVA – Kabar terbaru dari dunia medis menemukan bahwa para pakar berhasil mencangkok dengan memakai organ lintas spesies. Para pakar tengah menunjukkan hasil positif pada pencangkokan jantung babi pada manusia.

Momen Kocak Warga Yogyakarta yang Kena Air Liur Babi saat Berangkat Kerja, Bikin Ngakak Netizen

Dikutip dari kanal YouTube VIVAcoid, Selasa, 11 Januari 2022, terbukti ahli bedah Amerika Serikat menunjukkan keberhasilannya dalam mencangkok jantung babi ke manusia. Ahli bedah itu memodifikasi jantung babi secara genetik dengan pasien manusia. 

"Donor organ hewan sangat stabil. Organnya sangat sempurna," tutur kepala peneliti.

Inovasi UGM: Alat Deteksi Cepat Kandungan Babi dalam Makanan, 5-10 Menit Langsung Ketahuan

Ilustrasi ruang operasi rumah sakit.

Photo :
  • Pixabay/ TheShiv76

Operasi di lakukan di University of Maryland Medical School pada Jumat 7 januari 2022 lalu. Untuk pertama kalinya jantung hewan dapat bertahan hidup pada manusia tanpa penolakan dalam waktu singkat.

Top Trending: 'Kampung Maling' Diboikot, Kuburan Jadi Kebun Sayur, Muallaf Ingin Kurban Babi

"Kini ada di ruangan khusus (untuk dipantau) menunggu untuk dilakukan proses selanjutnya," tambahnya.

Sebenarnya, pasien bernama David Bennet itu tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan transplantasi manusia ini. Namun pria 57 tahun itu memilih untuk melakukannya agar tetap hidup. 

Ilustrasi operasi

Photo :
  • Pixabay

Babi yang menjadi pendonor Bennet sudah menjalani prosedur pengeditan genetik untuk melumpuhkan gen penghasil gula tertentu. Di mana gen itu jika tidak dihancurkan, akan memicu respons imun yang kuat dan menyebabkan penolakan organ. 

Diketahui, sekitar 110 ribu orang Amerika saat ini sedang menunggu transplantasi organ dan lebih dari 6 ribu pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkannya. Untuk memenuhi permintaan, dokter telah lama tertarik pada donasi organ lintas spesies. 

Para ahli memutuskan memakai organ babi karena genetiknya hampir mirip dengan manusia. Ternyata, hasilnya cukup baik sehingga para ahli kini tengah menantikan hasil pemantauan selanjutnya dalam waktu dekat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya