Cegah Bau Mulut, Yuk Rutin Konsumsi Daun Beluntas

Ilustrasi bau mulut.
Sumber :
  • pixabay/Adinavoicu

VIVA – Bau mulut menjadi salah satu hal yang membuat rasa percaya diri seseorang menurun untuk beraktivitas dan interaksi dengan banyak orang. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menuntaskan bau mulut, salah satunya dengan kumur memakai daun beluntas.

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu

Ya, daun dengan sisi bergerigi ini dikenal dengan berbagai khasiatnya. Di India dan China, daun beluntas memiliki nama lain namun terbukti dipakai dengan manfaat baik bagi kesehatan. Termasuk untuk kesehatan gigi dan mulut.

Pakar herbal dr. Wawaimuli Arozal M.biomed, PhD, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Rabu 5 Januari 2022, menuturkan, daun beluntas memiliki zat aktif yang mampu menjaga kesegaran aroma mulut. Dengan zat tersebut, daun beluntas mampu bersifat sebagai antibakteri yang mencegah aroma mulut kurang sedap.

Rahasia Hidup Sehat dan Bahagia dengan Gaya Hidup Minimalis

Bau mulut.

Photo :
  • U-Report

"Daun beluntas bersifat sebagai antibakteri yang biasanya jadi penyebab bau mulut," ucap dokter Wawaimuli.

Mau Tetap Sehat di Usia 40-an? Kenali 5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari!

Untuk lebih maksimal, dokter Wawaimuli menyarankan pemakaiannya disertai paduan dengan daun mint. Dengan kombinasi tersebut, mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut lebih baik sehingga terhindari dari bau mulut.

"Campuran daun beluntas dan daun mint dalam obat kumur dan dikumur teratur dapat obati karies gigi penyebab bau kulut," katanya.

Tak hanya itu, daun beluntas juga terbukti baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, lambung salah satunya. Dengan daun beluntas, maka tingkat asam di lambung dapat dijaga sehingga mencegah mual dan nyeri ulu hati.

Ilustrasi bau mulut.

Photo :
  • U-Report

"Daun beluntas dapat turunkan keasaman lambung melalui hambatan terhadap produksi asam di lambung sehingga kurangi mual dan nyeri di ulu hati akibat peningkatan asam lambung," terangnya.

Daun beluntas sudah digunakan sejak lama sebagai antinyeri dan obat pencernaan dengan dosis cukup dan tidak jangka lama, maka aman digunakan. Perhatikan agar pemakaiannya tidak berbarengan dengan obat kimia lain karena dapat berdampak pada ginjal.

"Dikonsumsi dengan rebus 3 sampai 10 lembar daun dalam 1 liter air selama satu jam. Konsumsi 2 sampai 3 kali sehari. Hindari penggunaannya bersama obat-obat dokter," pungkas dokter Wawaimuli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya