Awas! Percepat Pertumbuhan Tumor, Suplemen Ini Picu Kanker
- Freepik/freepik
VIVA – Suplemen laku keras di pasaran karena dipercaya manfaatnya dapat menjaga daya tahan tubuh dan menunjang kesehatan. Namun para peneliti khawatir, sebab dalam beberapa kasus efek samping suplemen mungkin lebih besar dari manfaatnya.
Faktanya, beberapa suplemen makanan dapat memicu penyakit seperti kanker, atau menghambat kemanjuran pengobatan untuk penyakit tersebut. Terlebih, suplemen tertentu seperti antioksidan, sering dikonsumsi bersama dengan perawatan kanker seperti kemoterapi.
Sudah lama diyakini bahwa suplemen antioksidan menawarkan perlindungan terhadap perkembangan kanker, karena mampu menetralisir spesies oksigen reaktif (ROS), yang dapat merusak DNA.
Faktanya, penelitian secara historis telah mengaitkan keberadaan antioksidan dengan pengurangan kerusakan akibat radikal bebas, salah satu ciri perkembangan kanker.
Dalam satu studi yang dipimpin oleh University of University of Gothenburg di Swedia, para peneliti mengamati efek ini setelah menambahkan antioksidan ke dalam makanan tikus yang menderita kanker paru-paru.
Hasil temuan menunjukkan, prognosis kanker pada tikus memburuk secara signifikan, setelah mereka mengikuti diet yang dicampur dengan suplemen antioksidan. Tidak hanya itu, penelitian lebih lanjut oleh tim yang sama mengungkap, hubungan yang signifikan antara suplemen antioksan dan peningkatan pertumbuhan melanoma ganas yang parah.
Menurut hasil penelitian, tumor memang tidak membesar, tapi peneliti menemukan jumlah metastatis kelenjar getah bening berlipat ganda, yang artinya menyebar lebih cepat.
Melanoma atau kanker kulit dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Tetapi dapat dengan cepat berubah mematikan, jika sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
"Pemberian antioksidan pada tikus memungkinkan lebih banyak sel melanoma yang bermetastasis untuk bertahan hidup, sehingga meningkatkan beban penyakit metastasis," ujar Sean Morrison, dari University of Southwestern Medical Centre, dikutip VIVA dari laman Express, Sabtu, 1 Januari 2022.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, stres oksidatif adalah inti dari masalah ini karena mengganggu pembentukan tumor metastatik. Dengan kata lain, mengobati tikus dengan suplemen antioksidan dapat menurunkan stres oksidatif pada sel kanker, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan mereka untuk bermetastasis.
Terlebih lagi, kemudian terungkap bahwa suplementasi dengan antioksidan dapat menghambat pengobatan kanker, mengurangi kemanjurannya secara keseluruhan dengan mendorong kekambuhan penyakit.
Satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology juga mendukung klaim ini. Mereka menyatakan, suplemen antioksidan dapat meningkatkan risiko kekambuhan penyakit dan kematian, jika dikonsumsi selama kemoterapi.