Ahli: Masker Jenis Ini Tidak Efektif Lawan Varian Omicron

Ilustrasi masker
Sumber :
  • Dokumentasi Fitcare

VIVA – Virus corona varian Omicron, terus menyebar ke seluruh dunia pada tingkat yang mengkhawatirkan. Beberapa ahli medis mendesak semua orang untuk mempertimbangkan kembali jenis masker apa yang dipilih untuk dipakai.

Harvey Moeis Bingung dari Mana Negara Rugi Rp300 Triliun di Kasus Timah: Masyarakat Kena Prank!

Analisis medis sekaligus dokter darurat dan profesor tamu kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Umum Institut Milken Universitas George Washington, dr. Leana Wen, tidak menyarankan penggunaan masker kain untuk melawan COVID-19 varian Omicron.

"Masker kain tidak lebih dari sekadar hiasan wajah. Tidak ada tempat bagi mereka selain Omricon," kata dia, dikutip People, Kamis 30 Desember 2021.

Pakar Pidana: Tidak Mungkin Surat Keterangan 2 Ahli Kejagung di Sidang Praperadilan Bisa Sama Persis

Dia menambahkan, penggunaan masker kain diperbolehkan, asal hanya untuk melapisi masker medis. 

"Kita harus mengenakan setidaknya masker bedah tiga lapis. Masker kain bisa di atas itu, tapi jangan hanya memakai masker kain saja," tegas dia. 

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Namun, seruan untuk tidak mengenakan masker kain bertentangan dengan rekomendasi pemakaian masker dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, yang justru menganjurkan pemakaian masker yang bisa dicuci ulang itu.

Ilustrasi batuk/COVID-19/virus corona/masker.

Photo :
  • Freepik/freepik

Rekomendasi tersebut terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021, sekitar sebulan sebelum kasus Omicron ditemukan di Afrika Selatan. Wen menambahkan, idealnya seseorang harus mengenakan masker KN95 atau N95, yang lagi-lagi bertentangan dengan CDC, karena masker tersebut diprioritaskan untuk petugas kesehatan.

"(Masker) prioritas itu direkomendasikan sejak awal pandemi tahun lalu. Namun sudah berbulan-bulan, pasokan N95 menjadi masalah," kata Wen. 

Profesor Biologi di University of Massachusetts Dartmouth, Erin Bromage, menambahkan, masker kain dapat menyaring dan memblokir tetesan besar dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi. Sementara masker medis seperti N95, dapat menyaring tetesan besar dan kecil, aerosol, dan partikel yang terbukti dapat menularkan COVID-19. 

Linsey Marr, seorang peneliti Virginia Tech yang mempelajari bagaimana virus menular di udara, pun mengatakan bahwa masker kain tidak akan dapat melawan varian Omicron. 

Wen juga mencatat, berbagai negara termasuk Jerman dan Austria, telah mengubah standarnya dalam pemakaian masker. Ketika berada di tempat umum, setidaknya harus menggunakan masker bedah kelas medis. 

Dalam studi terpisah, CDC pun pernah mencatat bahwa efektivitas penyaringan masker kain, umumnya lebih rendah daripada masker medis dan respirator. Namun, masker kain dapat memberikan perlindungan jika dirancang dengan baik dan digunakan dengan benar. 

"Kita perlu mempromosikan masker berkualitas tinggi yang lebih baik di mana-mana. Karena saat ini masker kain satu lapis saja tidak dapat melawan Omicron," kata mantan Ahli Bedah Umum AS, Dr. Jerome Adams.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya