Pasien Omicron Sempat Tolak Isolasi di RSPI Sulianto Saroso

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 untuk Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmidzi menuturkan bahwa terdapat tambahan satu kasus COVID-19 varian Omicron. Dituturkannya, pasien sempat menolak untuk dilakukan evakuasi ketika disambangi di kediamannya.

100 Orang dirawat di RSCM Lantaran Judi Online, Menkes Minta Masyarakat Lakukan Ini

Ada pun penemuan satu pasien COVID-19 ini berbeda dengan kasus lainnya di mana telah terjadi transmisi lokal varian Omicron di Indonesia. Pasien tercatat tanpa ada riwayat keluar negeri maupun kontak dengan pelaku perjalanan.

"Adanya satu kasus COVID-19 Omicron transmisi lokal di Indonesia," ujar Nadia dalam Konferensi Pers Perkembangan COVID-19 di Indonesia, Selasa 28 Desember 2021.

Bisakah Teknologi Kesehatan Baru Mengubah Nasib Jutaan Pasien?

Dokter Nadia menjelaskan bahwa saat dievakuasi, pasien tengah berada di kediamannya di sekitaran Jakarta Utara. Awalnya, kata Nadia, pasien menolak untuk dilakukan isolasi dan penanganan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS).

"Yang bersangkutan tinggal di apartemen di Jakarta Utara. Awalnya yang bersangkutan menolak dilakukan evakuasi di RSPI Sulianti Saroso," tambah Nadia.

Gaza Utara 'Berdarah' setelah Israel Perintahkan Evakuasi Massal

Virus Omicron

Photo :
  • Times of India

Kendati penolakan pasien terjadi, maka tim yang melakukan evakuasi berusaha memberikan pemahaman dengan hati-hati. Dijelaskan Nadia, evakuasi dilakukan guna menjaga tak adanya penyebarluasan kasus dan mengenali pola klinis Omicron.

"Tapi sudah berhasil beri pemahaman bahwa penting untuk lindungi seluruh masyarakat sehingga kerjasama yang bersangkutan sangat penting untuk atasi ini. Yang bersangkutan akhirnya setuju walaupun saat penjemputan itu petugas puskesmas dibantu dengan teman-teman dari Polres dan Koramil," jelasnya.

Nadia juga menegaskan bahwa setelah dievakuasi, pasien kooperatif dengan kembali menjalani tes usap ketika hendak masuk ke RSPI SS sebagai protokol awal. Untuk itu, Nadia menjelaskan bahwa transmisi lokal ini memacu pemerintah agar memperkuat pelaku perjalanan lokal.

Sebab pada dasarnya, mobilitas yang tinggi akan meningkatkan lonjakan kasus, terutama di masa liburan Natal dan Tahun Baru. Paling utama, kata Nadia, masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri harus sudah divaksinasi dua dosis dan memiliki hasil tes antigen negatif.

"Untuk kasus yang dicurigai maka diperkuat mekanisme SGTF-nya. Sehingga bisa lebih cepat diketahui, kasus itu probable (diduga) atau tidak. Perkuat survailance untuk dorong semua lab yang memberi hasil positif untuk segera merujuk yang bersangkutan agar ke isolasi-isolasi terpusat," jelasnya.

Ada pun SGTF adalah pemeriksaan S Gene Target Failure yang khusus mendeteksi virus SARS-CoV-2 atau varian Omicron. Perbedaannya dengan tes PCR pada umumnya terlihat di alat reagen khusus SGTF.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya