Ahli Tegaskan Varian Delmicron Dipastikan Hoax

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Baru-baru ini heboh adanya varian COVID-19 Delmicron, yang merupakan gabungan antara varian Delta dan Omicron. Namun, para ilmuwan dan ahli memastikan bahwa kabar ini merupakan isapan jempol belaka alias hoax.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Direktur Tata Institute for Genetics and Society, Bangalore India, Dr Rakesh Kumar Mishra, memastikan bahwa varian Delmicron itu tidak ada. 

"Delmicron adalah istilah yang menyesatkan. Tidak ada varian baru dengan nama ini," tegas dia, dikutip Times of India, Senin, 27 Desember 2021.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Dokter Rakesh menambahkan sangat jarang seorang pasien terinfeksi dua varian COVID-19 secara bersamaan.

"Sangat jarang orang yang sama memiliki kedua varian dan bahkan tidak tepat memberikan nama baru," ujarnya.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Ilustrasi virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik/freepik

Lebih lanjut menurut dia, jika memang ada varian baru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memberi nama.

"Saat ini di beberapa negara, ada peningkatan kasus karena dua varian, Omicron dan Delta. Tapi, itu bukan varian baru," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, menyatakan hal yang sama. Dia menegaskan, Delmicron bukanlah varian baru COVID-19. 

"Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta," kata dia, di Twitter, dikutip VIVA. 

Menurut pria yang akrab disapa Prof. Beri itu, Delmicron hanyalah istilah yang dipakai karena dua varian, yaitu Delta dan Omicron, telah menimbulkan lonjakan kasus di berbagai negara. 

"Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73% dari total kasus baru," papar Prof. Beri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya