Epidemiolog Ungkap Alasan Omicron Rentan Intai Usia Muda
- The Straits Times
VIVA – Sepekan pasca ditemukannya satu kasus COVID-19 varian Omicron, pemerintah kian menggencarkan tracing guna mendeteksi pasien yang terinfeksi. Dituturkan Epidemiolog Masdalina Pane, pemerintah sudah cukup cepat dalam mendeteksi kasus Omicron di pintu masuk negara.
"Jauh lebih mudah intervensi di pintu masuk dibanding varian omicron kalau masuk di komunitas. Pemerintah sudah cepat ambil tindakan unruk jaga pintu masuk. Varian delta mengajarkan bahwa kita harus concern pada pintu masuk," ujar Masdalina dalam acara KCPEN, Kamis 23 Desember 2021.
Masdalina menyebutkan bahwa omicron sendiri sudah masuk dalam daftar Varian of Concern (VOC) oleh WHO. Bukan tanpa alasan, jumlahnya yang banyak dan cepat menular membuat WHO memasukannya dalam varian yang patut diwaspadai. Rupanya, kecepatan penularan Omicron itu lebih rentan terhadap kelompok usia muda.
"Sementara ini hasilkan gejala ringan tapi harus diketahui pada awal sirkulasinya, varian ini lebih banyak kena pada yang produktif. Mereka yang jalan dari negara ke negara lain. Artinya kelompok produktif, usia produktif di mana kondisi relatif lebih sehat dibanding mereka yang di rumah yang biasanya memiliki komorbid," tuturnya.
Ada pun saat ini Omicron sudah menyebar ke 106 negara. Di mana lima di antaranya sudah melaporkan adanya kematian. Menurut Masdalina, ada faktor komorbid yang memicu kematian pada kasus pasien Omicron itu.
"Hampir lima negara laporkan kematian dengan omicron. Rata-raya dengan komorbid. Inggris sampai 12 (kasus)," kata dia.