Inggris Laporkan Kematian Pertama Akibat COVID-19 Omicron
- Pixabay
VIVA – Inggris tengah menghadapi badai COVID-19 yang melanda menjelang akhir tahun 2021. Tak hanya itu, negara itu juga melaporkan kematian pertamanya akibat varian baru yang saat ini mulai meluas, Omicron.Â
Dilansir dari laman The Health Site, Selasa, 14 Desember 2021, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengonfirmasi kematian pertama COVID-19 karena varian Omicron. Kabar duka itu datang setelah Johnson memperluas program vaksin booster Inggris untuk semua usia 30 tahun ke atas.Â
"Sayangnya Omicron membuat rawat inap dan sayangnya setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal akibat Omicron," ujar Perdana Menteri saat kunjungan ke klinik vaksinasi dekat Paddington, di London barat.
Konfirmasi tersebut muncul di tengah indikasi bahwa adanya kekhawatiran varian COVID-19 baru itu menghasilkan penyakit ringan jika dibandingkan dengan jenis Delta, yang saat ini mendominasi di seluruh dunia. Sayangnya, pasien yang terinfeksi Omicron itu harus menjalani rawat inap dengan gejala cukup berat.
Terlebih, kondisi pasien terus mengalami penurunan dan kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron. Boris Johnson pun memperingatkan bahwa kasus ini bisa saja menjadi indikasi keparahan gejala akibat Omicron.
"Jadi, saya pikir gagasan bahwa ini adalah versi virus yang lebih ringan, saya pikir itu adalah sesuatu yang perlu kita atur di satu sisi dan hanya mengenali kecepatannya di mana ia berakselerasi melalui populasi. Jadi, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mendapatkan booster kita," kata Johnson.
Omicron menyebar dengan cepat di Inggris
Inggris adalah salah satu negara yang paling terpukul dengan kasus COVID-19 berlipat ganda setiap hari. Sekarang menyumbang sekitar 40 persen dari kasus virus corona di London, dengan jumlah yang diperkirakan akan tumbuh menjadi lebih dari 50 persen dalam sehari.
"Risikonya jelas ada, kita bisa melihat Omicron melonjak sekarang di London dan beberapa bagian lain negara itu," kata Johnson.
Pada hari Minggu, pemerintah Inggris menaikkan Tingkat Kewaspadaan COVID-19 nasional karena tingkat yang tinggi dan peningkatan tingkat penularan. PM Inggris mengatakan dalam sebuah siaran bahwa tindakan darurat diperlukan untuk mencegah rumah sakit menjadi terbebani dalam minggu mendatang.
Setelah pemerintah memajukan tenggat waktu satu bulan, semua orang akan dapat memperoleh vaksin COVID-19 dosis ketiga pada akhir Desember.