Mana yang Lebih Dulu, Vaksin COVID atau Imunisasi Lengkap Anak?

Anak divaksin COVID-19.
Sumber :
  • ORF

VIVA – Kasus infeksi virus Corona pada anak-anak mulai mengalami peningkatan. Gejala yang dialami anak-anak biasa saja ringan, tetapi bisa juga berakibat fatal. Untuk menurunkan risiko anak terinfeksi virus Corona dan memutus mata rantai penularan, pemberian vaksin COVID-19 kepada anak-anak perlu dilakukan.

Cakupan Imunisasi BIAS hingga Awal Desember 2024 Belum Capai Target

Pemberian vaksin untuk anak usia 12 hingga 17 tahun diketahui sudah berlangsung sejak awal Juli 2021 lalu. Kini pemerintah diketahui tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi, Kamis 9 Desember 2021, mengatakan petunjuk teknis vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun sudah hampir selesai.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

Anak divaksin COVID-19 (foto ilustrasi).

Photo :
  • Northwell Health

Tidak hanya itu saja, anak-anak usia 6-11 tahun juga diketahui harus menyelesaikan vaksinasi dasar terlebih dahulu. Mengingat pelayanan imunisasi yang terganggu selama pandemi COVID-19 membuat cakupan imunisasi dasar rutin pada anak menurun. Kondisi ini mendorong munculnya kasus kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di sejumlah wilayah.

Dialami Keponakan Ayu Ting Ting, Wajarkah Buang Air dan Muntah Pasca Imunisasi?

Lantas manakah yang perlu didahulukan antara menyelesaikan imunisasi dasar terlebih dahulu kemudian menjalankan vaksinasi COVID-19 atau sebaliknya?

Terkait hal itu, Ketua Pokja Imunisasi PERALMUNI, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, M.Sc, PhD, Sp.A (K) menjelaskan jika ada anak usia 6 hingga 11 tahun yang belum menyelesaikan vaksinasi lengkap lantaran tertunda karena pandemi COVID-19, dia menyebut anak tersebut bisa menjalankan vaksinasi lainnya.

Vaksinasi anak.

Photo :
  • Istimewa

"Imunisasi reguler itu ya harusnya di umur 5 sudah selesai dari dasar hingga dua tahun, jadi di usia 5 tahun tinggal imunisasai bias ulangam. kalau dia belum  karena pandemi tertunda lakukan apa yang bisa dulu," kata dia dalam Webinar Vaksinasi COVID-19 pada Anak, Kamis 9 Desember 2021.

Lebih lanjut, kata Prof. Cissy jika vaksin COVID-19 bisa dilakukan maka bisa dilakukan terlebih dahulu dilanjutkan dengan pemberian vaksin lainnya.

"Kalau ada vaksin covid dulu baru reguler. Jaraknya harus 1 bulan dari vaksin lain. Vaksin covid kan dua kali, kalau vaksin bias hanya ulangan saja di usia 5 tahun," kata dia.

Untuk diketahui, pemerintah terus mendorong program vaksinasi. Vaksinasi COVID-19 dilakukan agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) secara cepat.

Dengan herd immunity diharapkan bisa melindungi masyarakat dari kesakitan dan kematian akibat COVID-19. Herd Immunity sendiri bisa dicapai melalui dua cara yakni secara alami dan buatan. Herd immunity yang dibentuk secara alami terjadi ketika kita menjadi kebal terhadap penyakit tertentu setelah tertular.

Hal ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap kuman yang menyebabkan infeksi di dalam diri kita. Pasalnya, antibodi seperti pengawal khusus yang hanya mengenali kuman tertentu. Jika kita kembali terinfeksi, antibodi yang menangani kuman sebelumnya bisa menyerang penyebab infeksi tersebut sebelum menyebar dan membuat kita jatuh sakit.

Di sisi lain, masyarakat yang telah menerima vaksinasi juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas).

Ilustrasi imunisasi.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Imunisasi bukan hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024