Dokter: Gejala Spesifik Varian Omicron Muncul di Malam Hari
- Pixabay/mattthewafflecat
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan, varian baru COVID-19, Omicron memiliki peningkatan risiko infeksi ulang. Bukti awal juga menunjukkan, Omicron menimbulkan gejala yang lebih ringan dibanding varian Delta.
Meski demikian, penting untuk tetap waspada dan segera bertindak jika melihat tanda-tanda atau merasakan gejala dari varian terbaru COVID-19 tersebut.
Jika Omicron terbukti lebih mudah menular dibanding varian sebelumnya, menghentikan transmisi dapat menyelamatkan nyawa dan mencegahnya bertambah parah.
Data mengenai gejala-gejala dari varian ini masih terus diteliti, namun dokter di Afrika Selatan, tempat varian Omicron pertama kali terdeteksi, telah memberikan petunjuk penting.
Pada breafing yang diadakan pada Senin 6 Desember 2021 oleh Departemen Kesehatan Afrika Selatan, dokter umum Unben Pillay mengungkapkan, gejala yang dilaporkan oleh pasien Omicron.
"Satu tanda mungkin muncul pada malam hari. Pasien datang dengan 'keringat malam,” kata dokter itu dilansir dari laman Express, Selasa 7 Desember 2021.
Keringat malam dideskripsikan ketika seseorang berkeringat begitu banyak sehingga pakaian hingga tempat tidur basah kuyup, padahal cuaca sedang sejuk.
Dokter Pillay juga mengatakan, dia melihat pasien datang dengan keluhan batuk kering, demam dan disertai dengan nyeri tubuh.
"Namun orang yang sudah divaksin, cenderung merasa jauh lebih baik," kata dia.
Meskipun bukti saat ini masih sangat minim, namun ada tanda-tanda menggembirakan bahwa vaksin COVID-19 dapat memberikan perlindungan terhadap varian Omicron.
Data awal menunjukkan, suntikan booster dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap varian baru Omicron.