Kolom Prof Tjandra: Omicron, Penularan dan Kombinasi Berbagai Mutasi

Prof Tjandra Yoga Aditama.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – 1. Dr Soumya Swaminathan Chief Scientist WHO (mantan Kepala India Council of Medical Research - ICMR) menyebutkan bahwa sampai 3 Desember 2021 sudah ada 38 negara yg melaporkan kasus Omicron.

2. European CDC menyampaikan data per 3 Desember: 

2.1. Ada 35 negara dunia yang sudah melaporkan 486 kasus Omicron.

2.2. Beberapa negara (Belgium, Germany, Spain, Australia, Inggris) sudah mendeteksi kasus tanpa kaitan epidemiologik dengan negara terjangkit, artinya mereka tidak ada riwayat perjalanan ke sana dan juga tidak ada kontak dengan kasus positif Omicron. Ini mengindikasikan bhw mungkin saja sudah terjadi penularan di masyarakat ("community transmission") dari varian Omicron, sesuatu yang amat perlu diwaspadai dari kacamata penyebaran epidemiologik.

3. Informasi dari laman PBB menyebutkan tentang peningkatan kasus COVID-19 (semua jenis varian, bukan hanya akibat Omicron) di Afrika Selatan, sbb:

3.1. Ada peningkatan kasus (sekali lagi akibat semua varian, bukan se-mata2 Omicron) sebanyak sekitar 311% di AfSel pada minggu terakhir November dibandingkan seminggu sebelumnya

3.2. Juga ada peningkatan angka masuk RS sebesar 4.2 % di Prov Gauteng tempat kota Johanesburg AfSel.

Prof Tjandra Yoga Aditama.

Photo :
  • Istimewa
Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

4. Data lain dari Afrika Selatan (untuk semua varian, bukan hanya Omicron):

4.1. Kasus pada 1 Desember adalah 8.561 naik, naik dari angka 26 Nopember sebanyak 3.402 kasus reported on 26 November.

INFOGRAFIK: PBB Puji Keberhasilan Indonesia Atasi Covid-19

4.2. Angka reproduksi (R) juga meningkat, "South Africa’s National Institute for Communicable Diseases (NICD)" menyebutkan angka R diatas 2 utk di provinsi Gauteng.

5. Jurnal Kedokteran internasional terkemuka "Lancet" 3 Desember 2021 kemarin menyampaikan:

'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

5.1. Di Afrika Selatan jumlah kasus COVID-19 rata2 per hari adalah 280 orang pada saat sebelum Omicron ditemukan. Angka ini naik menjadi sekitar  800 orang per hari di minggu berikutnya, tetapi ini mungkin karena peningkatan surveilans.

5.2. Omicron mengandung delesi dan lebih dari 30 mutasi, dimana sebagian diantaranya (misalnya 69–70del, T95I, G142D/143–145del, K417N, T478K, N501Y, N655Y, N679K, dan P681H) itu serupa dengan mutasi pada varian alpha, beta, gamma, atau delta, dimana delesi dan mutasi ini diketahui mungkin menyebabkan peningkatan angka penularan, peningkatan "viral binding affinity" dan juga peningkatan luput dari antibodi.

5.3. Juga ada mutasi2 lain yang dampaknya belum sepenuhnya diketahui, apalagi kalau dikombinasikan dengan mutasi2 yang sudah pernah ditemukan di VOC yg lain.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kepala Balitbangkes Kemenkes

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya