Masker Katup Disebut Sebagai Biang Kerok Varian Omicron
- washingtonpost.com
VIVA – Tidak hanya dari tempat asalnya Afrika Selatan, kini varian baru COVID-19, B.1.1.529 atau Omicron, sudah terdeteksi di beberapa negara, termasuk Hong Kong.
Hingga 29 November 2021, Hong Kong telah mencatat tiga kasus dari varian terbaru COVID-19 tersebut. Pejabat kesehatan di sana mengatakan, kasus ketiga adalah seorang pria yang tiba di Hong Kong dari Nigeria pada 24 November 2021 lalu.
Otoritas kesehatan Hong Kong juga mengatakan bahwa masker katup atau masker dengan lubang pernapasan merupakan penyebab dari penularan varian Omricon di Hong Kong.
Hal itu diketahui dari penyelidikan yang dilakukan petugas kesehatan, termasuk inspeksi di Regal Airport Hotel, tempat dua kasus Omricon pertama di Hong Kong di karantina.
Ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong, Yuen Kwok Yung, mengatakan, salah satu orang yang terinfeksi Omricon menggunakan masker katup saat mengambil makanan atau membuang sampah di luar kamar, bahkan terkadang dia tidak menggunakan masker.
Yuen kemudian mengatakan bahwa masker katup yang mempunyai desain berventilasi ini adalah masker egois yang sangat mungkin meningkatkan penularan.
"Desain masker katup dibuat agar bisa menyaring udara yang dihirup. Namun, udara yang dihembuskan melalui katup itu tidak disaring. Itu tidak bagus, egois," kata dia yang juga memberi masukan untuk kebijakan COVID-19 di Hong Kong, dilansir Washington Post, Rabu 1 Desember 2021.
Sejak 2020, penggunaan masker katup memang tidak disarankan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, memperingatkan agar tidak mengenakan masker dengan katup atau ventilasi pernapasan.
Menurut mereka, masker katup dapat menyebabkan partikel virus keluar. Masker jenis ini juga tidak mencegah orang yang memakai masker menularkan COVID-19 kepada orang lain.