Hati-hati Perlemakan Hati Bisa Sebabkan Hepatitis
- Pixabay
VIVA – Perlemakan hati atau hepatic steatosis adalah penumpukan lemak yang berlebih pada organ hati. Penumpukan abnormal tersebut biasanya terjadi pada sel-sel hati. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada fungsi hati yang seharusnya memproses makanan dan minuman, serta menyaring zat berbahaya dari darah.
Perlemakan hati diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya hepatitis atau peradangan hati. Jika perlemakan hati tidak segera diatasi, kondisi tersebut berpotensi untuk berkembang menjadi hepatitis, bahkan lama-lama menjadi kanker hati.
"Bisa, jadi hepatitis itu peradangan umum bukan hanya terjadi karena virus. Radang ini bisa terjadi karena perlemakan hati, alkohol atau karena konsumsi obat," kata Spesialis penyakit dalam, dr. Irsan Hasan, SpPD, KGEH dalam acara Ayo Hidup Sehat TV One, Rabu 24 November 2021.
Perlemakan hati merupakan kondisi yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Pola makan yang tinggi lemak dan tidak berolahraga teratur adalah faktornya. Pasalnya kedua hal itu meningkatkan risiko obesitas yang merupakan risiko primer perlemakan hati. Organ hati mengalami perlemakan bila tumpukan lemak di hati mencapai lima persen dari total berat hati.
"Banyak check up kok naik, saya gak ada hepatitis, hidup sehat gak rokok, alkohol ternyata ada perlemakan hati. Biasanya pada perlemakan hati naiknya gak tinggi normalnya 50. Fatty liver bikin radang hati dari 40 jadi 80, 90. atau naik 5 point itu sebenarnya sinyal," ungkap dia.
Karena itu, bila didiagnosis mengalami perlemakan hati, sebaiknya seseorang segera memeriksakan diri di laboratorium. Terutama mereka yang memiliki berat badan berlebih, memiliki lingkar perut yang besar, kolesterol hingga mereka yang merupakan penyandang diabetes.
"Tahu nya gimana? tes SGPT ada gak tanda peradangan hati. Atau kombinasi dengan USG dan tes SGPT, melalui USG kita bisa liat warna hatinya, perlemakan hati biasanya lebih putih," ungkap dia.