Perlemakan Hati Bisa Disembuhkan, Caranya Gak Bikin Kantong Bolong
- Pixabay/ Geralt
VIVA – Hati merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Fungsi utama hati adalah menyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan sebelum mencapai organ lain. Hati juga melakukan 400 fungsi lain, dari detoksifikasi dan metabolisme, hingga pencernaan dan mineralisasi. Fungsinya yang begitu besar dalam tubuh, maka penting untuk menjaganya dengan baik. Jangan sampai penyakit seperti perlemakan hati terjadi.
Perlemakan hati atau hepatic steatosis adalah penumpukan lemak yang berlebih pada organ hati. Penumpukan abnormal tersebut biasanya terjadi pada sel-sel hati. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada fungsi hati yang seharusnya memproses makanan dan minuman, serta menyaring zat berbahaya dari darah.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Irsan Hasan, SpPD, KGEH dalam acara Ayo Hidup Sehat TV One masih banyak masyarakat di Indonesia yang salah mengartikan penyebab penyakit ini. Banyak yang menduga bahwa penyebab perlemakan hati akibat sering makan makanan berlemak, padahal kenyataannya tidak.
"Kalimat konsumsi makanan berlemak akan membuat kerja hati akan berat ini tidak cocok. Tidak karena di masyarakat penyakit hati gak boleh makan berlemak, gorengan dan santan gak boleh. Bukan hanya lemak dan protein, karbohidrat juga dimetabolisme di hati. Jadi tidak betul," kata dia Rabu 24 November 2021.
Lebih lanjut, dijelaskan Irsan, perlemakan hati atau fatty liver terjadi lantaran organ hati penuhi lemak. Perlemakan hati sendiri, kata Irsan tidak bergejala.
"Dulu perlemakan hati terjadi karena minum alkohol, jadi bukan hanya di luar saja tapi juga di dalam hati juga dipenuhi dengan lemak. Tetapi di Indonesia peminum alkohol tidak banyak, ada non alkohol lemaknya banyak tapi gak minum. Umumnya tidak bergejala, hampir tidak ada. Kalau sudah berat baru muncul gejala nyeri perut, perut buncit, mata kuning," kata dia.
Lebih lanjut, Irsan menjelaskan perlemakan hati ini bisa menjadi penyakit yang mengintai di masa mendatang terlebih untuk masyarakat di negara berkembang. Hal ini lantaran adanya perubahan pola makan dan pola hidup masyarakat di negara berkembang yang berubah.
"Kita makan tinggi karbohidrat, tinggi lemak, tinggi kalori kalau berlebihan itu akan berkumpul di hati dan akan menyebabkan perelamakan hati. Orang obesitas biasanya perlemakan hatinya juga naik juga," kata dia.
Meski begitu, Irsan mengungkapkan bahwa perlemakan hati bisa disembuhkan. Penyembuhannya pun kata Irsan cukup murah lantaran tanpa menggunakan obat.
"Tidak ada yang tidak bisa disembuhkan, bisa. Penyuluhannya murah karena sembuhnya tanpa obat dengan turunkan berat badan, mengatur pola makan bisa. Saat ini belum ada obat untuk itu," kata dia.