dr Zaidul Akbar: Makanan Ini Biang Kerok Naiknya Gula Darah

Ilustrasi tepung.
Sumber :
  • The Kitchn.

VIVA – Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, mengungkapkan, makanan-makanan cepat saji atau yang berbahan dasar tepung adalah biang kerok dari timbulnya penyakit degeneratif. 

Kandungan Gula dalam Ubi Jalar Rebus: Apakah Aman untuk Penderita Diabetes?

"Penyakit-penyakit yang bermula dari kenaikan gula, kolesterol, bahkan degeneratif, itu muncul gara-gara makanan cepat saji. Padahal, sebenarnya makanan itu tidak kita perlukan," ujarnya dalam video yang diunggah di YouTube Bamol TV, dikutip VIVA, Senin 22 November 2021. 

Lebih lanjut dokter Zaidul menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan konsep kesederhanaan seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu dengan makan-makanan yang telah Allah SWT ciptakan tanpa proses pengolahan. 

Terpopuler: Keluarin di Luar Kenapa Masih Bisa Hamil? Ngantuk Parah Usai Makan Siang Tanda Diabetes?

"Tepung-tepung, kita tidak makan. Kita makan tepung itu dari tepung-tepung non gluten, seperti kentang, singkong, banyak pilihannya," kata dia. 

Zaidul mengatakan, konsep kesederhanaan ini bisa kita wujudkan dengan cara mengonsumsi produk ciptaan Allah yang tidak banyak pengolahan tapi banyak mengandung zat-zat gizi penting. Salah satu contohnya adalah kunyit, yang mengandung lebih dari 30 bahan aktif.

Mengantuk Parah Setelah Makan Siang, Tanda Diabetes?

Cek kadar gula darah..

Photo :
  • U-Report

"Semakin sederhana makanan yang kita konsumsi, maka Insya Allah akan semakin sederhana penyakit. Kalopun kena penyakit, maka penyakitnya juga akan sederhana," tuturnya. 

"Saya beberapa kali sempat membaca bahkan mendapatkan email, orang-orang yang umurnya masih sangat-sangat muda, ada yang 25 tahun tapi sudah kena diabetes, ada yang 30 tahun sudah kena masalah di jantung. Ternyata mereka-mereka itu kalau dicek, ternyata makanan-makanan yang dikonsumsi beraneka ragam, tapi zat gizinya miskin. Miskin serat, vitamin, miskin enzim," ujar dia. 

Maka dari itu, Zaidul menyarankan agar kita mulai memperbaiki pola makan dengan mengurangi makanan dengan bahan dasar tepung. Apalagi untuk para wanita yang menstruasinya kerap bermasalah. 

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.

Photo :
  • Pixabay/Saranya7

"Saya berpesan pada akhwat-akhwat. Mulailah memperbaiki pola makan, terutama mengurangi makanan-makanan yang berbasiskan tepung-tepungan. Karena memang itu nanti jadi biang kerok masalah kewanitaan, misalnya menstruasi. Jadi dikurangi, bahkan kalau saya sarankan sih disetop," kata dia. 

"Karena kalau sudah menstruasinya bermasalah, itu masalah yang lain akan panjang sekali. Dan urusan makanan ini, jangan dianggap enteng. Maka kita mulai dengan memperbaiki itu semua dengan menyederhanakan makan. Pola makan paginya seperti apa, siang atau malamnya," kata dia. 

Zaidul mengatakan, jika kita memperbaiki pola makan, maka sebenarnya kita sedang memperbaiki gen. Apa artinya? 

"Kalau gen diperbaiki, maka masa depan peradaban Islam ini dari rahim yang akhwat atau sel-sel laki-lakinya itu adalah sel yang sama-sama sehat, sehingga nanti menghasilkan keturunan yang sehat," tutur dr. Zaidul Akbar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya