Ramai Manusia Silver, Apakah Berdampak Bagi Kesehatan Tubuh?
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan foto seorang bayi yang dicat perak di Pamulang Tangerang Selatan. Bayi yang dicat tersebut diketahui berusia 10 bulan.
Tidak hanya itu saja, fenomena manusia silver juga sering ditemui di sejumlah jalanan ibukota. Mereka rela mengguyur seluruh tubuh dengan cat berwarna silver dari ujung kaki sampai rambut demi sesuap nasi.
Bahkan, keberadaan manusia silver kini menjadi fenomena sosial. Namun di tengah itu, ternyata menggunakan cat silver juga bisa mengancam kesehatan mereka. Apalagi jika cat yang digunakan bukanlah cat yang memang diperuntukkan untuk tubuh. Hal ini diungkap oleh spesialis kulit dan kelamin, dr.Atika Kusuma Dewi, Sp.KK.
"Fakta karena memang cat yang dipakai untuk manusia silver bukan cat untuk badan atau di kulit, cat yang biasanya untuk tembok, cat besi, cat tekstil, itu banyak sekali mengandung bahan kimia yang berbahaya terhadap kulit dan memang itu ada yang bersifat karsinogenik. Diawali jangka pendek iritasi. merah, pasti ada rasa gatal, rasa terbakar, melepuh, tidak untuk kulit," kata dia, dalam program Hidup Sehat TVOne, Senin 22 November 2021.
Tidak hanya itu saja, penggunaan cat pewarna silver yang bukan khusus untuk tubuh, dan digunakan di bawah sinar matahari juga dapat memincu kanker. Hal ini lantaran bahan yang terkandung di cat yang bukan diperuntukkan kulit mengandung bahan yang sifatnya karsinogenik, demikain penjelasan Atika.
"Artinya bahan yang bisa menyebabkan kanker, bukan efek jangka pendek tetapi jangka panjang. Karena dilihat dari penggunaan manusia silver ini kan dipakai setiap hari dipakainya dan jangka waktunya lama dari pagi sampai sore, itu yang bisa menyebabkan si bahan masuk ke kulit diserap pembuluh darah sehingga menyebabkan sel-sel kanker," kata dia.
Atikah juga menyoroti, penggunaan cat silver yang bukan untuk kulit juga berbahaya digunakan untuk anak-anak dan remaja. Hal ini lantaran kulit dari anak-anak dan remaja lebih sensitif dibandingkan dengan kulit dewasa.
"Lebih sensitif, hampir seluh tubuh tipe kulitnya sensitif, kalau orang dewasa sensitif di wajahnya. Iritasinya lebih cepat terjadi dibanding yang dewasa dan memang anak-anak lebih berbahya karena masih fase pertumbuhan takut mengganggu, toksitas di bahan kimia itu berbahaya," kata Atikah.
Atikah, juga menjelaskan dampak jangka panjang dari penggunaan cat silver. Mulai dari kulit terbakar hingga mengganggu fungsi paru-paru.
"Memang di awal jangka pendeknya iritasi, kemudian merah, gatal kemudian kalau lama lagi bisa terjadi rasa terbakar, akan muncul lepuh di kulit. penampakan dirasakan hangat. Jangan dipakai di area yang sensitif di kelopak mata, hidung, mulut, bisa langsung masuk ke paru-paru kalau di hidung, di kelopak mata bisa mengganggu fungsi bola mata," kata dia.
Atika menyarankan untuk mereka yang menggunakan cat silver yang bukan diperuntukan untuk kulit untuk tidak menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.
"Sebaiknya segera dibersihkan sesuatu yang menempel di kulit yang dianggap toksik itu harus segera dihilangkan memang tidak dianjurkan menggunakan cat yang tidak diperuntukkan untuk kulit. tapi kalau memang harus dipakai jangan terlalu lama, jangan dipakai di area yang sensitif di kelopak mata, hidung, mulut, bisa langsung masuk ke paru-paru kalau di hidung, di kelopak mata bisa mengganggu fungsi bola mata," kata Atika.