Studi: Ini Waktu Terbaik untuk Tidur Demi Jantung Sehat

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Tidur adalah cara terbaik untuk bersantai dan meremajakan tubuh. Tidur juga menghilangkan semua stres fisik dan mental dan mengurangi risiko berkembangnya berbagai penyakit, termasuk komplikasi kardiovaskular. 

7 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Meski demikian, bagi sebagian orang, waktu tidur dimulai saat dan saat mereka tertidur, penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada waktu yang optimal untuk tidur untuk memastikan jantung yang sehat. Menurut sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini, tidur antara jam 10 malam. dan jam 11 malam. adalah waktu terbaik untuk kesehatan jantung, demikian dikutip Times of India. 

Penelitian baru yang diterbitkan dalam European Heart Journal, mengumpulkan data dari lebih dari 88.000 peserta berusia 43 hingga 79 tahun dalam studi Biobank Inggris, yang setuju untuk memantau waktu tidur dan bangun mereka selama tujuh hari menggunakan akselerometer.

Musim Hujan Bikin Sakit? Ini 5 Penyakit yang Harus diwaspadai

Selain itu, para relawan menjalani berbagai penilaian fisik, demografi, gaya hidup dan kesehatan.
Studi ini menemukan bahwa orang yang tidur sebelum jam 10 malam. dan lebih dari jam 11 malam dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular daripada mereka yang tidur antara jam 10-11 malam. Juga, hubungan antara waktu tidur dan risiko terkena penyakit jantung lebih tinggi pada wanita.

Tidur yang cukup dan waktu tidur yang tepat adalah kunci untuk tubuh yang sehat. Kurang tidur sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes. Oleh karena itu, para peneliti di masa lalu telah menekankan perlunya setidaknya tujuh hingga delapan jam tidur setiap hari.

Biaya Tersembunyi Diabetes Tipe 2 Bisa Jadi Beban Finansial Berat

Dr. David Plans, penulis studi dan dosen senior dalam ilmu saraf organisasi di University of Exeter mengatakan, “Studi kami menunjukkan bahwa waktu optimal untuk tidur adalah pada titik tertentu dalam siklus 24 jam tubuh dan penyimpangannya. dapat mengganggu kesehatan.” 

"Waktu paling berisiko adalah setelah tengah malam, berpotensi karena dapat mengurangi kemungkinan melihat cahaya pagi, yang mengatur ulang jam tubuh," kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana waktu tidur yang optimal cocok dengan ritme sirkadian dan paparan siang hari. 

“Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan penyebab dari penelitian kami, hasilnya menunjukkan bahwa waktu tidur lebih awal atau lebih lambat mungkin lebih mungkin mengganggu jam tubuh dengan konsekuensi buruk bagi kesehatan jantung,” jelas Dr. Plan.

Namun, pukul 10 malam. sampai jam 11 malam jendela tidur yang ideal mungkin tidak berlaku untuk semua orang, menuntut penelitian lebih lanjut.

Menurut Dr. Sanjay Bhat, Konsultan Senior - Kardiologi Intervensi, Rumah Sakit Aster CMI, Bengaluru mengatakan bahwa tidak ada waktu yang tepat untuk tidur.

"Tidur yang tepat selama 8 jam tanpa gangguan sangat penting untuk jantung yang sehat dan fungsi tubuh yang sehat," katanya. 

Selain itu, seseorang tidak boleh mengonsumsi alkohol atau pil tidur untuk membantu tidur lebih nyenyak. Jika seseorang mengalami insomnia atau sering bangun atau masalah pernapasan di malam hari, disarankan untuk segera mencari bantuan atau saran medis.

Gunakan alas yang tepat

Untuk mendapatkan tidur yang bekualitas orang – orang mulai mendefinisikan kembali apa makna kenyamanan saat tidur. Salah satu fitur rumah yang tidak dapat dipisahkan adalah kasur. Manusia hampir menghabiskan sepertiga waktunya untuk tidur, sehingga, sangat penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Artinya, sebuah kasur adalah salah satu investasi esensial dalam kamar.

Kasur yang didesain dengan baik berperan dalam membuat kamar sebagai tempat untuk meremajakan dan berfungsi sebagai penentu dalam sebuah malam untuk tidur lebih baik dan memberikan kenyamanan selama tinggal di rumah. 

Berdasarkan studi, dibutuhkan 30 – 60 hari bagi sebuah kasur untuk menyesuaikan dengan tubuh, melunakkan, dan memberikan pengalaman penuh untuk tidur di atasnya. Teknologi yang lebih terbaru dalam kasur seperti lapisan busa yang bisa mengikuti kontur tubuh pengguna memungkinkan percepatan proses tersebut.

Teknologi ini telah diterapkan pada merek kasur Emma Sleep, yang juga menyesuaikan dengan seluruh bagian tubuh, tidak hanya bagian tulang belakang seperti merek kasur pada umumnya.

Dari ujung kepala hingga ujung kaki, tentunya masing - masing anggota tubuh memberikan tekanan yang berbeda saat tidur. Di sinilah peran teknologi tekanan lapisan busa kasur Emma Sleep dapat menyesuaikan dengan setiap anggota tubuh seluruh konsumen. 

“Para konsumen, khususnya kelompok produktif sering tidur pada malam hari karena sebatas rutinitas belaka dari tubuhnya. Namun, tidur dan pemilihan kasur sejatinya adalah investasi jangka panjang. Di Emma, kami secara terus menerus berusaha untuk menciptakan kemajuan dalam kenyamanan melalui inovasi. Kami menciptakan kasur – kasur dengan riset mendalam, percobaan, dan proses desain yang inovatif guna membantu Anda untuk mendapatkan tidur malam hari yang lebih sehat,” tutur Dr. Verena Senn, Neurobiologist dan Head of Sleep Research di Emma The Sleep Company.

Sebagai merek kasur premium dari Jerman, Emma menyadari bahwa membeli kasur bagi orang – orang yang baru pertama kali dan penuh kesibukan bisa membingungkan. Inilah alasan Emma untuk melibatkan sleep experts dalam mendesain sebuah produk.

Produk Emma didesain untuk memberikan pengalaman paling mudah dalam membeli kasur dengan konsep bed-in-a-box, disusun untuk menyesuaikan kelompok produktif. Kasur Emma dikemas dalam kotak kardus yang mudah dipindahkan, dikompres dengan vakum, dan bisa dikirim seperti paket pada umumnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya