Ahli Sebut Diabetes Bukan Satu, Tapi Beberapa Penyakit
- Pixabay
VIVA – Penderita diabetes yang tidak mampu menjaga kadar gula darahnya tetap normal, berpotensi tinggi mengalami komplikasi berbagai penyakit. Itulah sebabnya, ahli menyebut diabetes bukan hanya satu penyakit tapi terdiri dari beberapa penyakit.
Hal itu turut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik, Prof. DR. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE.
"Diabetes sebetulnya bukan satu penyakit, tapi beberapa penyakit dengan gejala yang sama, yaitu kadar gula darah di atas normal. Istilah kerennya hiperglikemia. Jadi, kadar gula atau glukosa di dalam darah yang di atas normal," ujarnya saat webinar yang digelar Kalbe dan Nephrisol, Selasa 16 November 2021.
Prof. Sidartawan menambahkan, gula darah di atas normal dapat menyebabkan komplikasi. Menurut Sidartawan, ada beberapa faktor yang menyebabkan gula darah seseorang menjadi tidak normal.
"Salah satunya karena insulin. Insulin berkurang atau tidak ada, karena ada penyakit yang merusak sel beta di dalam pankreas. Akhir-akhir ini ketahuan sebenernya yang menyebabkan hiperglikemia. Sebelumnya ada 4 jadi 8, sekarang jadi 11 penyebab hiperglikemia," kata Prof Sidartawan.
Jadi, jika bicara tentang mengobati diabetes, menurut Sidartawan ada banyak penyebab. Itulah alasannya, penyakit ini sulit diobati. Bahkan semakin lama, diabetes akan semakin sulit diatasi.
"Makanya diabetes itu adalah penyakit menahun, kronis, dan sebagian besar tidak bisa sembuh. Kenapa (gula darah) harus diturunkan? Karena bisa menyebabkan komplikasi. Sementara kita tahu gak ada obat yang menyembuhkan (diabetes) hanya menurunkan, mengendalikan, mengontrol seumur hidup," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Sidartawan, edukasi tentang diabetes sangat penting agar penderitanya tidak sampai terkena komplikasi.
"Kalau tidak (diedukasi), maka terjadi komplikasi di seluruh pembuluh darah, ke otak, jantung, kaki, tungkai, mata, ginjal. Jadi akhirnya ke mana-mana," tuturnya.
"Jadi usaha kita adalah menurunkan kadar gula darah sampai mencapai target dan senormal mungkin supaya tidak kena komplikasi, bukan menyembuhkan. Ingat, diabetes bukan satu penyakit, tapi beberapa penyakit. Oleh karena itu, obatnya beda-beda," tambah Prof. Sidartawan Soegondo.