Pakar: Cegah Diabetes Hingga Jantung, Ini yang Harus Diperhatikan

Diabetes
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Pakar gizi sekaligus Kepala Program Studi Gizi Universitas Sahid Jakarta, Khoirul Anwar, S.Gz, M.Si, mengatakan, untuk mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk memerhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).

Waspada Hipertensi Saat Kehamilan! Ini Tips untuk Mencegahnya

Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan 4 sendok makan per orang per hari, atau 50 gram per orang per hari.

Sedangkan anjuran konsumsi garam adalah 2000 miligram natrium per orang per hari, atau setara dengan 1 sendok teh garam per orang per hari atau 5 gram per orang per hari. 

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

Sementara anjuran konsumsi lemak per orang per hari adalah 20-25 persen dari total energi (702 kkal) per orang per hari. Yaitu, setara dengan 5 sendok makan per orang per hari atau 67 gram per orang per hari.

"Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan bumbu umami seperti MSG adalah solusinya," ujar Khoirul saat webinar 'Be a Healthy Food Business Owner' yang digelar PT. Ajinomoto Indonesia, baru-baru ini. 

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Khoirul lebih lanjut mengungkapkan, banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang  menunjukkan bahwa ternyata penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. 

"Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa," tuturnya. 

Untuk itu, Khoirul turut mengimbau bagi para pengusaha di bidang kuliner, agar mengikuti aturan batasan konsumsi GGL sesuai anjuran Kemenkes. 

"Jadi, bagi para pengusaha di bidang kuliner, baiknya memang mengikuti juga anjuran pembatasan penggunaan gula, garam, lemak, pada produk-produk dan kreasi menu makanannya. Kita bisa mengacu pada pedoman gizi seimbang dan menerapkannya," kata dia. 

Dalam kesempatan ini, Public Relations Manager - PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, turut menyampaikan pendapatnya. 

"Kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang bumbu umami yang akan mendukung masyarakat Indonesia agar tetap sehat saat situasi pandemi COVID-19," kata Katarina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya