Obesitas Mengintai, Ini Trik Aman Anak Konsumsi Gula

Ilustrasi gula
Sumber :
  • Pixabay/955169

VIVA – Konsumsi camilan tinggi gula dengan rasa manis cenderung memicu asupan nutrisi tak seimbang pada anak. Tak heran, obesitas mengintai di masa pandemi COVID-19 lantaran pola makan yang tinggi gula dan minim gerak pada anak.

Jelita Ramlan Berhasil Turunkan Berat Badan dari 160 Kg Jadi 95 Kg, Ternyata Ini Rahasianya

Dijelaskan Spesialis Gizi Klinik, dr. Putri Sakti, M.Gizi, Sp.GK, AIFOK, nutrisi seimbang sangat dibutuhkan anak untuk masa pertumbuhannya.

Sayangnya, tak sedikit orangtua yang belum memperhatikan asupan konsumsi gula sehingga nutrisi anak tak seimbang dan berdampak pada tumbuh kembangnya.

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

"Tinggi kalori tapi secara nutrisi dia tidak seimbang. Tentunya secara tidak langusng dalam jangka panjang hal ini akan menganggu sekali ke arah tumbuh kembang anak," ujarnya dalam siaran pers Milo Less Sugar.

Kadar konsumsi gula yang dimaksud biasanya berupa makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula. Ditambah saat masa pandemi, anak jarang bergerak sehingga sangat memungkinkan terjadinya obesitas.

Pernah Dilarang KB oleh Edwrad Akbar, Kimberly Ryder Kasih Pesan Ini Buat Para Wanita

"Apalagi masa pandemi, geraknya kurang aktif di rumah, tapi asupannya tinggi gula" imbuh dokter Putri

Karena itu, dokter Putri mengimbau agar para orangtua bisa lebih bijak memberikan asupan gula. Bukan mengeliminasinya, melainkan cukup membatasi pemberian kadar gula pada anak. Seperti apa aturan amannya? Berikut rangkumannya.

Batasan Gula
Dokter Putri mengungkapkan, sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula lebih dari 50 gr per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Hal itu setara dengan 4 sendok makan dalam sehari, termasuk yang ada di makanan dan minuman.

"Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengatur asupan gula dan gizi anak sejak dini sesuai dengan kebutuhannya, karena pola makan yang tidak seimbang serta mengonsumsi gula secara berlebihan akan berdampak pada masa depan anak. Selain gula dan gizi, orang tua juga harus memperhatikan aktivitas fisik anak agar tetap seimbang, mengingat saat ini pembatasan kegiatan di luar rumah menjadi tantangan yang dihadapi selama pandemi," imbuh dokter Putri.

Bijak Atur Asupan Gula
Asupan gula diperbolehkan selama tetap dalam batasan aman. Untuk mensiasatinya, para moms sebaiknya memberi makan besar pada anak selama 3 kali agar tak berlebihan mengonsumsi snack. Pilih juga snack yang rengan gula maupun mengandung gula alami.

"Mulai bijak mengatur asupan gula, mulai dengan mengatur jadwal makan [besar], kemudian snack. Pilih yang rendah gula atau mengandung gula alami," kata Putri.

Pilihan Nutrisi Rendah Gula
Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia, Mirna Tri Handayani mengatakan gula bisa menjadi sumber energi pada anak. Namun, pilihan gula punnharus tepat seperti MILO Less Sugar dengan 0 gram sukrosa.

"Ini tanpa penambahan gula pasir ini merupakan hasil upaya inovasi Nestlé Indonesia, dengan rasa unik MILO yang khas dan disukai untuk mendukung kebaikan gizi keluarga. Peluncuran ini merupakan wujud nyata tujuan kami untuk menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Kami berharap MILO Less Sugar dapat menghadirkan pilihan untuk membantu orang tua dalam mengatur konsumsi gula harian anak," tuturnya.

Cermat Baca Label
Corporate Nutritionist Nestle Indonesia, Eka Herdiana menegaskan agar selalu cermat baca label kemasan. Biasanya, banyak produsen tak mencantumkan nama gula namun dengan nama varian lain sehingga dianjurkan melihat kadar gula total.

"Ada namanya gula total, itu berarti semua kandungan jenis gula. Sukrosa itu kandungan gula pasir, sedangkan laktosa, itu gula alami pada susu. Ini umum pada produk susu. Pada malt atau serealia juga ada gula lami yang disebut maltosa," kata Eka.

Seimbangkan Olahraga
Ibu dan Aktris, Zee Zee Shahab mengungkapkan bahwa menjaga asupan gula dan gizi anak dalam menjalankan aktivitas hariannya agar selalu seimbang merupakan hal yang tidak mudah. Kekhawatiran selalu datang jika asupan yang diberikan kurang atau berlebih. 

"Pemilihan produk less sugar menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan orang tua dalam mengatur asupan anak terutama di masa pandemi. Saya pun kerap mengajak anak untuk selalu bergerak aktif dengan melakukan kegiatan olahraga yang disukai walaupun hanya di rumah saja," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya