Jangan Abai, Stres Bisa Sebabkan Pasien COVID-19 Makin Parah

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Protokol kesehatan dan vaksinasi sudah kita lakukan agar terlindung dari COVID-19. Sayangnya, masih sedikit masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental di era pandemi ini yang sebenarnya berkontribusi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

Dijelaskan dokter penyakit dalam dan konsultan geriatri RS Sanglah, Bali, Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, SpPD-KGer, bahwa Stres sebenarnya menghancurkan sistem kekebalan tubuh kita. Terbukti, sebagian besar memburuknya pasien COVID di rumah sakit adalah karena stres, panik, dan tingkat kecemasan yang tinggi sehingga kekebalannya jauh menurun. 

"Akibatnya, virus akan mampu mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan memenangkan pertempuran di tubuh pasien. Oleh karena itu, kita harus bisa relaks, kita harus bisa mengelola stres dengan baik," ujarnya dalam webinar bertema 'Tips for Healthy Living Before and After Vaccination', beberapa waktu lalu.

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

Untuk itu, kita harus meningkatkan imunitas agar ketika virus masuk ke tubuh, tubuh cukup kuat untuk melawannya. Dr. I Gusti Putu memberikan tips untuk meningkatkan imunitas dengan tiga cara. Apa saja?

"Berpikir positif, bersyukur, jangan stres, menjaga hubungan sosial sehingga kita bisa menikmati kehidupan kita  Mengonsumsi nutrisi beragam seimbang. Berolahraga sesuai dengan kondisi kesehatan," ujarnya.

Usia Muda, Tapi Sering Lupa? Ini 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari

Menurutnya, virus apapun termasuk corona ini memerlukan 'tempat tinggal'. Dalam artian, tubuh manusia dijadikan sebagai tempat menetap dan berkembangbiak bagi virus tersebut.

"Kita yang menjadikan diri kita menjadi tempat mereka hidup. Virus masuk ke tubuh, berkembang biak, dan menyebar ke orang lain. Kalau saja semua melindungi dirinya masing-masing untuk tidak terkena virus, virus tidak bisa berkembang, tidak bisa hidup, akan lenyap dengan sendirinya," imbuhnya.

Berbicara dalam webinar #goodhealthgoodknowledge, dokter spesialis penyakit dalam dari Good Doctor ini menyatakan bahwa sangat mudah membunuh virus saat berada di luar tubuh kita, misalnya saat virus ada di tangan kita. Virus ini memiliki lapisan luar berupa lapisan lemak yang akan mati jika terkena sabun. Namun, jika virus masuk ke tubuh kita, sulit untuk dilawan. 

Oleh karena itu, kita harus melindungi diri kita sendiri agar virus tidak masuk ke tubuh. Virus masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan, mulut, hidung, dan mukosa mata. Di sisi lain, imunitas yang baik harus diimbangi dengan pemberian vaksinasi lengkap agar perlindungan maksimal.

“Baik sebelum dan sesudah divaksin maupun selama pandemi ini, kita tetap melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin dan meningkatkan imunitas dengan pikiran positif, nutrisi beragam seimbang, dan olahraga," tambah Dr. I Gusti Putu dalam webinar bekerja sama dengan Good Doctor dan LSPR Communication & Business Institute ini.
 

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja, begadang

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Kondisi fatigue ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi lebih mendalam, mencakup kelelahan mental yang akhirnya mengganggu produktivitas dan kesejahteraan pekerja. 

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024