Profesor Universitas Airlangga Luncurkan Kapsul Herbal Terapi Diabetes

Prof. Dr. Sukardiman
Sumber :
  • Dokumentasi PT Dharma Putra Airlangga

VIVA –Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat tidak terkendalinya asupan makan. Gaya hidup makan makanan manis dan berkarbohidrat tinggi membuat orang Indonesia rentan untuk mengalami diabetes. 

Studi: Bukan Pagi, Ternyata Lari Sore Paling Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes

Padahal, diabetes merupakan penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia. Untuk mengatasi diperlukan terapi yang tepat, salah satunya dengan kapsul herbal

Ketika seseorang menderita diabetes, kualitas hidupnya akan menurun. Gangguan pengelihatan, gangguan jantung, dan gangguan ginjal dapat mengganggu aktivitas seseorang. Itu mengapa pengobatan diabetes melibatkan obat-obatan dalam jangka panjang. Namun konsumsi obat dalam jangka panjang akan menimbulkan efek samping yang tidak sehat. 

5 Buah untuk Diabetes yang Aman dan Enak Dikonsumsi

Terbatasnya pilihan terapi diabetes herbal mendorong Guru besar dan Profesor Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga untuk meramu dan memformulasikan herbal anti diabetes bernama Diabetkol. 

Terapi Diabetes

5 Buah yang yang Tidak Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Ini Penjelasannya!

Suplemen herbal ini  merupakan suplemen terapi diabetes minim efek samping yang aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Suplemen ini bisa menjadi pengganti obat-obatan diabetes yang dalam jangka panjang yang dapat mengakibatkan efek samping pada kesehatan. 

Kapsul herbal ini merupakan inovasi farmasi hasil dari formulasi campuran ekstrak terstandar tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) dan kulit buah Manggis (Garcinia mangostana). Ekstrak dari keduanya menghasilkan kapsul dengan kandungan antioksidan tinggi yang mengandung Flavonoid dan Xanthone yang dapat menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam darah, yang telah dibuktikan pada uji preklinik dengan hewan coba. 

Ilustrasi buah manggis.

Photo :
  • Pixabay

Selain data aktivitas antidiabetes dan antikolestrol, suplemen satu ini  juga telah di lakukan uji toksisitas akut dan sub akut pada hewan coba. Hasilnya,  relatif aman terhadap fungsi organ vital seperti hepar dan ginjal. 

Karya Inovasi Anak Bangsa

Perlu diketahui bahwa data Kementerian Keseharan RI menyebutkan bahwa saat ini penderita diabetes di tanah air mencapai 10 juta orang. Angka ini diprediksi akan berlipat ganda pada tahun 2030 jika gaya hidup masyarakat tidak berubah menjadi lebih sehat. Oleh karena itu suplemen herbal ini bisa jadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terapi herbal yang tidak memiliki efek samping. 

Suplemen herbal untuk diabates ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS dan tim usai menguji berbagai tanaman kandidat untuk pengobatan dan terapi Kesehatan, khususnya yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Produk ini merupakan bukti karya peneliti bangsa yang mampu untuk berkontribusi meningkatkan derajat hidup masyarakat Indonesia. 

Prof. Dr. Sukardiman

Photo :
  • Dokumentasi PT Dharma Putra Airlangga

Bersamaan dengan peringatan HUT Universitas Airlangga ke-67, pada hari pahlawan 10 November 2021 suplemen herbal ini diluncurkan dan tersedia di berbagai marketplace di Indonesia. Menurut Prof. Sukardiman ini merupakan bentuk dari kontribusinya bagi almamater dan sebagai anak bangsa Indonesia. 

"10 tahun terakhir, Kelompok Bidang Keahlian Farmakognosi dan Fitokimia, Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga meneliti berbagai tanaman untuk dikembangkan menjadi produk herbal terapi diabetes. Hasilnya adalah kombinasi terbaik antara ekstrak kulit buah manggis dan daun kumis kucing dengan merek Diabetkol. Produk herbal telah terstandar bahan baku, dan lulus uji preklinis, teregistrasi BPOM dan bersertifikat halal," ujar Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS

Prof. Sukardiman berharap, "kita tidak hanya menghasilkan laporan penelitian, menghasilkan publikasi atau menghasilkan paten. Tetapi yang tidak kalah penting, produk penelitian ini bisa bermanfaat sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia"

Ilustrasi cek diabetes pada anak muda.

Miris, Anak Usia 13 Tahun Sudah Didiagnosis dengan Diabetes Tipe 2

Masalah obesitas hingga diabtes tipe 2 pada anak-anak menjadi masalah yang cukup serius belakangan ini. Bahkan setiap tahunnya angka meningkat.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024